Baca:https://suarajelata.com/2019/01/04/prihatin-kondisi-kakek-di-sinjai-tengah-bantuan-pun-dihentikan/
SINJAI, Suara Jelata—Pembangunan merata adalah upaya pemerintah menciptakan kemajuan. Sayangnya, beberapa program pemerintah ini tak seindah yang dibayangkan, dan tak sesuai kenyataan di pelosok.
Seperti yang dialami Sitti (79) yang hidup sebatang kara di Dusun Bongki, Desa Baru, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Minggu, (6/1/2019).
Sitti adalah seorang nenek tua yang belum pernah menikah, maka dari usahanya sendiri dengan memelihara ayam, guna untuk membeli beras untuk menghidupi dirinya sendiri.
Kondisi rumahnya pun terbilang sangat sederhana, terbuat dari papan dan bocor jika hujan turun. Tidak ada alat elektronik didalam rumah yang jauh dari kata layak ini.
Ia mengaku tidak lagi menerima bantuan dari pemerintah sejak 4 bulan lalu.
“Saya tidak tahu tiba-tiba saja saya berhenti terima beras, karena nama saya hilang, jadi tidak terima lagi sampai sekarang,” Katanya.
Selain tua dan miskin, Sitti juga tidak memiliki kebun apalagi sawah, terkecuali sejengkal tanah tempat gubuknya berdiri.
“Ini rumah peninggalan orang tua saya, rumah orang dulu, masih kecil dan tidak baik,” kata Sitti dengan air mata perlahan menetes.
Di lain sisi, Nurung (Tetanganya) membenarkan bahwa apa yang dialami Sitti memang menyedihkan, karena miskin dan tak terpelihara.
“Sitti pernah didaftar bedah rumah dan mau dibuatkan MCK, tapi sampai sekarang tidak ada,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Sitti mengakui memang sering sakit-sakitan bahkan ia pernah hampir meninggal dunia tapi lagi-lagi saudara kandungnya mencoba mengobatinya dengan obat-obatan alami.
Mg Alam/Mg Sam/Burhan SJ