DAERAHNews

Larea-rea Island, Pulau Wisata di Sinjai Yang Memikat Hati

×

Larea-rea Island, Pulau Wisata di Sinjai Yang Memikat Hati

Sebarkan artikel ini
Foto Larea-rea Island

SINJAI, Suara Jelata— Ekonomi diyakini sebagai salah satu penopang mendasar kemajuan suatu daerah.

Terkhusus di kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, beberapa data menyebutkan bahwa sumber utama ekonomi daerah adalah dari bidang pariwisata.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Sejumlah wisata yang demikian menyajikan keindahan panorama alam, memiliki daya tarik yang luar biasa tentu menggait pengunjung, tak jarang wisatawan asing pun ikut andil menyaksikan hidangan alam kabupaten Sinjai.

Adalah Lare-rea Island atau yang lebih dikenal dengan Pulau Larea-rea, merupakan salah satu tempat wisata terbaik untuk di kunjungi, dan merupakan pulau kecil yang unik walau tak berpenghuni.

Tempat wisata ini merupakan salah satu dari sembilan Pulau yang ada di kecamatan Pulau Sembilan.

Pengakuan warga yang tinggal di Pulau sekitar, bahwa tempat ini dulunya hanya nampak sebagai Pulau biasa, kemudian belakangan dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sinjai sebagai objek wisata, yang tentunya sangat memanjakan mata.

“Setelah dijadikan tempat wisata, Pulau ini tampak lebih indah dan setiap hari libur selalu padat pengunjung. Tak jarang pengunjung menginap untuk memuaskan dirinya memandangi pantai yang masih terjaga” kata Zulkarnain waga desa Pulau Harapan, Senin, (18/02/2019).

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Disparbud kabupaten Sinjai, Andi Mandasini Saleh, saat ditemui mengatakan, potensi wisata yang ada di Pulau Larea-rea memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan.

Karena menurutnya, pulau tersebut memiliki potensi pasir putih dan pasir timbul yang muncul pada saat air surut kurang lebih 100 meter keluar. Kemudian akses untuk menuju ke Pulau Larea-rea terbilang bagus, kita bisa menggunakan speed boat atau pun kapal kayu penumpang.

Andi Mandasini juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Disparbud Sinjai telah membangun sarana dan prasarana pengembangan wisata di Pulau Larea-rea. Jadi, alokasi anggaran untuk membangun sarana dan prasarana tersebut merupakan dana alokasi khusus dari Kementerian Pariwisata.

“Jadi selama dua tahun kita telah membangun di sana, In Shaa Allah akan semakin memudahkan para pengunjung untuk melakukan aktivitas wisata. Jadi secara potensi, sangat prospektif untuk dikembangkan,” jelasnya, Selasa (19/02/2019).

Sarana dan prasarana yang dimaksud Mandasini adalah prasarana dasar wisata, diantaranya mushallah, toilet, kemudian tempat untuk beristirahat, kios cenderamata, kemudian gazebo dan anjungan yang dilengkapi dengan huruf Larea-rea untuk menjadi spot foto bagi pengunjung.

“Di sana juga telah dibangun Dive Centre termasuk dengan peralatannya. Jadi pengunjung yang mau melakukan kegiatan diving, sudah bisa karena sudah disediakan,” ungkapnya.

Disparbud Sinjai, kata Mandasini, telah berkomitmen  dengan adanya Pulau Larea-rea yang dikembangkan menjadi objek wisata akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisata, dan terus melakukan upaya promosi bahwa Sinjai juga memiliki potensi wisata bahari yang layak untuk dikunjungi.

“Orang mencari pasir putih, ada di Larea-rea kemudian tidak mencakup Larea-rea saja, jadi kawasan kecamatan Pulau Sembilan itu pelan-pelan kita memang akan garap untuk menjadikan sebagai objek wisata,” beber Mandasini.

Untuk menarik para pengunjung dan wisatawan, Disparbud Sinjai gencar melakukan promosi, baik di media sosial, maupun di media cetak, dan berencana mengadakan Event Festival Pesisir, yang gunanya untuk menarik para pengunjung.

Pengunjung Larea-rea Island

Disparbud Sinjai pernah melakukan kerjasama dengan pemandu wisata untuk mendatangkan turis untuk menempati wisata bahari yang ada di Pulau Sembilan.

“Waktu itu ada turis dari Perancis, mereka sekeluarga datang dan mereka meminta untuk tinggal di rumah warga. Dan mereka bersosialisasi, makan bersama dan melakukan aktivitas-aktivias bersama warga, serta berkeliling pulau untuk melihat aktivitas keseharian mereka” terangnya.

Diketahui, pembangunan sarana dan prasaran Pulau Larea-rea sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu, dan telah mendapatkan dana alokasi khusus dari Kementerian Pariwisata.

Selanjutnya, dalam visi misi Bupati, sektor pariwisata juga dimasukkan sebagai program unggulan, berupaya menjadikan sektor wisata bahari sebagai wisata unggulan di Kabupaten Sinjai.

Jadi tahun 2018 kemarin lanjut Mandasini, Disparbud Sinjai juga mendapatkan bantuan APBD provinsi sebanyak 1 Milyar untuk pengembangan sektor wisata di kabupaten Sinjai.

Trend Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Sektor pariwisata pun cukup mengalami peningkatan, karena di kabupaten Sinjai, terdapat lima objek wisata yang telah diterapkan sistem retribusi pada pintu masuknya sesuai dengan berlakunya Perda Nomor 6 Tahun 2017 tentang retribusi objek wisata.

Andi Mandasini menambahkan, salah satu persoalan mendasar di sektor pariwisata adalah akses jalan, hampir semua objek wisata di seluruh Indonesia mengalami hal tersebut. Salah satunya di Taman Hutan Raya Abdul Latif, Kecamatan Sinjai Borong.

“Tapi dengan melalukan sinergitas dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Akses jalan yang tahun lalu sangat rusak, dan kami tidak bisa menganggarkan untuk perbaikan jalan karena bukan ranah kami, jadi kami melakukan sinergitas dengan Dinas PU yang akhirnya menganggarkan pembangunan jalan menuju ke Tahura,” tambahnya.

Dirinya berharap, potensi wisata yang ada di Kabupaten Sinjai terus berkembang, utamanya yang ada di desa, para Kepala Desa pun diharapkan untuk semakin sadar bahwa  desanya memiliki potensi untuk dikembangkan dan bisa dikelola sehingga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Aisyah