
SINJAI, Suara Jelata— Namanya Saoda (72), seorang janda yang hidup dengan keterbatasan ekonomi.
Berdasarkan pantauan tim sosial media ini, ia tinggal seorang diri di rumah sederhana peninggalan suaminya.
Menurutnya, dia pun tak memiliki Tanah yang luas, tempat Rumahnya berdiri itu telah diambil alih oleh keluarga dari pihak almarhum suaminya tersebut.
Selain itu, sebelum suaminya meninggal dirinya juga tidak dikaruniai anak membuat kondisinya kini semakin terpuruk.
” untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Saya menjual mie rebus di sebuah sekolah dasar dengan untung tak seberapa demi sesuap nasi,”Katanya.
Berangkat dari situ, tetangganya banyak yang bergetar hatinya melihat kondisi Saoda dan ikut membantunya.
Bahkan ada yang berbesar hati menyumbang kepadanya untuk pembayaran Listrik perbulannya dan memperbaiki rumahnya.
Sesuai pengakuannya, ternyata sudah 1 tahun tidak lagi menerima bantuan beras dan uang.
” Iye sudah satu tahun saya tidak terima beras dan uang, tapi kenapa banyak yang kaya tapi dikasi bantuan,” ungkapnya.
Menurut tetangganya, Nur Halisa membenarkan bahwa kondisi Saoda memang di bawah garis kemiskinan.
” Kalau untuk dibantu memang layak karena banyak yang miskin namun tidak seperti Saoda yang tidak memiliki apa-apa, kacuali rumah peninggalan suaminya, dan tanah tempat rumahnya itu sudah diambil oleh saudara suaminya,” Pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Tongke-Tongke, Sirajuddin saat akan dimintai keterangan lewat WA dan Telepon seluler tidak memberikan jawaban.
Kepala Dinas sosial Muhlis Isma, saat dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya akan turun melakukan pemantaun ke rumah warga tersebut.
” Besok adaji anggotaku yang assessment kesana, nanti kami yang turun, kalau ada begitu kasi saja informasinya,” pungkasnya.
Sebelumnya, wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong pernah menyindir Kepala Dinas Sosial Muhlis Isma saat pelaksanaan musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2020 tingkat Kecamatan Sinjai Timur yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Sinjai Timur. Jumat, (8/3/2019) kemarin.
Kartini mengaku sudah lama dirinya meminta data terkait kemiskinan yang ada di Kabupaten Sinjai untuk ditindak lanjuti namun tak direspon oleh Dinas Sosial.
Padahal menurutnya, data itu sangat penting untuk mengetahui titik kemiskinan yang ada di Sinjai dan selanjutnya diadakan penanganan.
” Saya selaku koordinator kemiskinan berharap kepada OPD terkait untuk menindak lanjuti, agar ada tim terkait dengan kemiskinan dan tim ini ditempatkan di Kecamatan dan Desa, dan marilah kita pro aktif dan peka dengan keadaan sosial ekonomi kita di sekitar, ” Katanya.
Alam SJ