
SINJAI, Suara Jelata — Sejumlah warga bangun jembatan darurat secara swadaya yang terbuat dari bahan bambu, tepatnya di dusun Cippaga dan Tonrong, atau perbatasan kabupaten Sinjai dengan Bone, Sulawesi Selatan. Rabu, (27/3/2019).
Menurut salah satu warga desa Bana, Irfan mengatakan bahwa pembangunan jembatan darurat tersebut berlangsung antusias dengan semangat gotong royong di Sungai Laliako.
“Warga lakukan pembangunan jembatan darurat dengan menggunakan bahan dari bambu, kayu, tali pengikat, dan paku. Ada pula biaya yang digunakan untuk membeli tali, paku, dan bensin mesin stil sinso kayu untuk buat balok dan papan, yaitu dana pribadi dari saya dan Aceng, terus kalau masalah konsumsi itu ditanggung sama Onna kakak saya,” katanya.
Irfan mengatakan bahwa, pembangunan jembatan darurat tersebut untuk mengantisipasi kala musim hujan.
“Biasanya masyarakat tidak bisa menyebrangi sungai kalau tidak ada jembatan, walau hanya jembatan darurat, dam pembangunana ini murni dari warga,” tuturnya.
Harapannya, pemerintah dapat memprioritaskan pembangunan jembatan antar penghubung kecamatan Bonto Cani -Sinjai Barat.
“Ini akses terdekat menuju Sinjai Barat ataupun ke Bonto Cani, tapi kalau hujan tidak bisa dilewati karena tidak ada jembatan, jadi kami bikin kembali jembatan bambu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitkan. Warga, Acen, menuturkan bahwa dirinya setengah mati untuk bisa lewat di sungai tersebut karena jembatan tak lagi bisa digunakan.
“Tapi mau diapa hanya itu jalanan yang bisa kita lewati untuk ke luar kampung” jelasnya, Jumat, (22/3) lalu.
MG. NANDAR/REDAKSI