PALU, Suara Jelata — Dari pristiwa bencana alam di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah tahun lalu, kini tengah berlangsung proses pembangunan Hunian Tetap (Huntap) untuk para korban Gempa – Tsunami oleh Yayasan Bunda Suci yang bekerja sama dengan Pemerintah Walikota Palu. Kamis, (25/4/2019).
Menurut Diki, selaku bidang logistik bahwa Hunian tersebut sudah mulai pasca gempa kemudian dibangun di atas tanah seluas ±15 hektar di kacamatan Palu Timur, Kota Palu.
“Bangunan itu diperuntukkan untuk masayarakat korban bencana yang menelan banyak korban jiwa beserta rumah-rumah warga Palu dan Donggala yang tidak lagi memiliki rumah,” tuturnya.
Pembangunan Hunian itu sendiri terbagi tiga tempat khususnya di Sulawesi Tengah dengan target mencapai 10.000 unit dalam jangka waktu 2 tahun.
Adapun bahan dasar bangunan adalah kalsiboard atau terbuat dari campuran semen, pasir silika, dan serat selulosa, serta menggunakan rangka baja ringan yang sudah dirancang anti gempa.
Termasuk dasar bangunan tersebut yang memakai cakar ayam dan langsung menggunkan selop tanpa pondasi.
Selain anti gempa, bangunan Huntap ini bebas dari kebakaran sebab semua bahan bangunannya tidak bahan yang mudah terbakar.
“Tidak ada di dalam bangunan yang terbuat dari kayu. Kusen dan jendelanya semua terbuat dari kalsiboard, dan sejauh ini sudah berkisar 20 persen pengerjaan fisik,” imbuhnya.
ALAM/REDAKSI
