
MAKASSAR, Suara Jelata — Ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) menolakan Surat Keputusan (SK) Skorsing 19 orang mahasiswa UINAM. Kamis, (25/04/2019).
Massa aksi tersebut tergabung dalam “Aliansi Mahasiswa Solid Tolak SK Skorsing” terus menyalurkan dan mengawal aspirasinya.
Selepas acara seremonial wisuda, salah seorang wisudawan UINAM, Riswan, tak melepas pakaian wisudanya dan turut menyampaikan pesan damai pada aksi tersebut.
“Sanksi dalam pendidikan adalah bentuk pendisiplinan atas pelanggaran etika dan tata tertib ruang lingkup kampus bukan malah memeberikan hukuman pidana,” ungapnya.
Ia membela adik-adiknya yang diskorsing dan menolak SK Rektor tentang pemberian sanksi sejumlah 19 mahasiswa.
“Sanksi dalam institusi pendidikan bukan untuk menghukum melainkan mendisiplinkan, bukan sebaliknya, menghancurkan kepribadian dan merusak masa depan mahasiswa dengan menghambat proses pendidikan seperti skorsing atau droup out,” tegasnya.
Hal inilah yang menjadi perhatian publik adanya mahasiswa yang di skorsing 4 semester bahkan sampai 6 semester lamanya.
Hingga saat ini mahasiswa masih terus berkonsolidasi membentuk gerakan yang lebih besar dengan menuntut, cabut SK skorasing 19 mahasiswa UIN Alaudin Makassar.
TIM/REDAKSI












