
BIMA, Suara Jelata— Masyarakat Parado membuat sebuah gerakan untuk menggungat Bupati Bima, gugatan yang dibuat disampaikan untuk Bupati dan provinsi di Parado, khususnya di Parado Rato yang memiliki wilayah terbesar di kecamatan Parado dan menjadi ibu kecamatan Parado, kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kamis, (02/05/2019) kemarin.
Diketahui, yang menjadi masalahnya adalah jalanan yang ada di Parado Rato atau di ibu kecamatan terlihat rusak parah dan wargapun terganggu dengan hal itu.
Jalanan yang digunakan untuk mencari nafkah tersebut rusak parah dan aktifitas warga pun sangat terganggu dengan jalan kecamatan yang tidak layak digunakan.
Pemuda dan masyarakat Parado bukan sekali dua kali membuat gerakan ini, tetapi sudah beberapa kali.
Dimana gerakan kedua mendapat perhatian dari pemerintah desa dan berjanji akan memperbaiki jalanan tersebut bulan April 2019.
Namun, hingga memasuki bulan Mei, masyarakat menilai belum ada sedikitpun pergerakan dari pemerintah.
Salah satu warga bernama Mahmud Rayyan mengatakan, jika dirinya selaku warga prihatin, karena jalan ini menyebabkan beberapa kali warga jatuh dari kendaraan mereka dan menyebabkan kecelakaan.
“Debunya mencemari lingkungan, kerikilnya bertebangan, bergelombang dan sangatlah tidak bagus merusak motor,” ungkapnya. Jumat, (03/05/2019).
Mereka berharap, kepada Bupati Bima mengerti slogan orang Dompu “Nggahi rawi pahu” yang berarti merealisasikan janji dengan perbuatan, bukan cuma kata-kata manis yang terlintas begitu saja.
Aisyah