DAERAHNews

KSM Angkat Bicara Soal Pengelolaan Sampah di Romang Polong Gowa

×

KSM Angkat Bicara Soal Pengelolaan Sampah di Romang Polong Gowa

Sebarkan artikel ini
Adrianto

GOWA, Suara Jelata— KSM adalah Kelompok Keswadayan Masyarakat yang menjadi penanggungjawab atas pengadaan atau pengerjaan di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ikrar Romang Polong, kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Artinya bahwa, peran penting dari KSM ini sangat menentukan suksesnya program-program BKM.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Karena pengadaan melalui KSM disini sangat membutuhkan peran penting dari Kelompok Pemilharaan dan Pemanfaatan (KPP) sebagai pemanfaat dan pemilhara dari pengadaan yang dilakukan KSM.

Ardianto, ketua KSM Mawar mengatakan pengadaan motor sampah pada anggaran 2018 angkat bicara mengenai hal tersebut.

Bahwa sesuai pernyataan dari salah satu pemuda Romang Polong di salah satu media online yang mengatakan bahwa tidak adanya dampak lebih dengan adanya motor sampah di Romang Polong.

Maka Adrianto selaku KSM yang melakukan pengadaan motor sampah mengatakan bahwa betul adanya 2 unit pengadaan motor sampah, tidak bisa mengatasi sampah akhir-akhir ini.

Karena satu unit motor sampah itu mengalami kerusakan, dan kurangnya kinerja dari ketua KPP dalam hal ini, Fahmi yang merangkap sebagai sekretaris BKM.

“Permasalahan sampah tidak teratasi karena saudara fahmi sebagai ketua KPP tidak bertanggungjawab dalam menjalankan fungsi pada KPP maka hal ini terhambat, karena juga sibuk mengurus administrasi di BKM ikrar,” katanya.

Diketahui, bahwa 2 unit kendaraan motor sampah tersebut tidak dalam kontrol KPP dikarenakan motor tersebut berada di ketua BKM ikrar.

Dirinya juga mengklarifikasi bahwa pengelolaan sampah masih belum bisa teratasi, dikarenakan motor sampah tidak tergunakan sebagaimana mestinya.

“Menurut informasi yang saya dapat, motor itu digunakan membawa air galon. Maka dari itu saya minta ketua BKM klarifikasi mengenai ini,” jelasnya.

Ia pun menyesalkan kejadian tersebut, karena menurutnya pengadaan motor sampah itu tidak bisa memberi manfaat lebih dalam pengelolaan mengatasi sampah di kelurahan Romang Polong.

“Maka program Kotaku kota tanpa kumuh seakan tidak berkesan di Romang Polong dengan adanya program ini dan tidak mendukung program Bupati Gowa, yakni ayo Gowa bersih,” kuncinya.

Aisyah