JAKARTA, Suara Jelata– Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) bersama Dewan Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (DPP HMPI) menggelar diskusi publik bertema Membaca Kabinet Jokowi-Ma’ruf.
Dilajukan juga pembacaan prospek pengembangan wilayah kepulauan dan pesisir yang berlangsung di kafe Upnormal, Raden Saleh Jakarta Pusat. Sabtu, (25/5/2019).
Acara dihadiri narasumber oleh Bupati Buru Selatan, Dr. Tagop Sudarsono Soulisa sekaligus sebagai wakil sekjen Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan pesisir seluruh indonesia (Aspeksindo).
Turut hadir pakar kemaritiman dan menteri kelautan dan perikanan periode 2001 – 2004, Prof. Dr. Ir. Rochmin Dahuri.
Pembicara lain dari unsur pemuda adalah Haris Pertama selaku Ketua Umum DPP KNPI, Andi Fajar Asti selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) dan akademisi dari universitas khaerun, Yanuardi Syukur.
Pada kesempatan itu, Tagop sudarsono mengatakan bahwa jika sektor maritim mau maju cepat maka selayaknyalah menteri koodinator bidang maritim adalah orang yang paham betul dunia maritim.
Ini menjadi rekomendasi kami sebagai masyarakat kepulauan dan pesisir.
Selanjutnya, Rochmin dahuri yang juga ketua dewan pakar aspeksindo menegaskan bahwa sektor maritim kita, jika dikelola dengan maksimal maka kesejahteraan masyarakat kepulauan dan pesisir dapat diwujudkan.
Mendorong industri ke wilayah kepulauan adalah kuncinya.
Sedangkan menurut haris pertama, bahwa negara kita adalah negara bahari, maka pemerintah harus mampu menjamin akses antar pulau untuk mendorong koneksitas masyatakat.
Gagasan maritim harus mengajak anak muda terlibat aktif. Di era digitalisasi 4.0 ini, kita harus banyak melakukan perubahan dan adaptasi teknologi. Khususnya teknologi budidaya perikanan.
Dengan cara ini, maka jaminan kebutuhan pangan laut bisa dijawab. Lugas disampaikan Andi Fajar Asti.
Sebagai penutup, Yanuardi menegaskan bahwa kedepan setidaknya pemerintah harus terus berupaya mendorong pembangunan wilayah pesisir dan kepulauan melalui literasi maritim dan literasi kesehatan.
Saii