MAKASSAR, Suara Jelata— Dedi Suhendra, pria kelahiran Paria, 31 Desember 1998, selain aktif di akademik ia juga menyibukkan diri di Organisasi.
Dedi panggilan akrabnya, merupakan salah satu mahasiswa terfavorit di Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang.
Sikapnya yang humoris dan interaktif membuat orang-orang di sekitarnya senang padanya.
Mahasiswa semester 6 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) ini banyak mengaktualisasikan diri dalam organisasi, baik intra maupun ekstra kampus.
Ia bergelut dalam organisasi pramuka, KSR-PMI, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Resimen Mahasiswa, PMII, Forum Pemuda Bahari Indonesia (FPBI) dan Ikatan Santri Pesantren As’adiyah (ISPA) Wajo.
Menurutnya, organisasi merupakan wadah untuk menemukan jati diri yang sesungguhnya, wadah untuk mengasah kemampuan kreatifitas serta tempat untuk mencari pengalaman-pengalaman baru.
“Saya adalah tipe orang yang suka tantangan, dengan berorganisasi saya merasa tertantang untuk menyeimbangkan antara waktu kuliah dengan organisasi, hal itu tentu melatih saya disiplin waktu dan berjiwa pemimpin serta dapat memiliki banyak teman” ujarnya.
Kuliah di kampus berbasis islami, tentu tidak lepas dari kegiatan-kegiatan islami, seperti bertugas menjadi muballigh selama bulan Ramadhan atau jadi Imam tarwih.
Menjadi organisator bukanlah penghalang baginya turut aktif dalam amaliah Ramadhan. Dedi selaku mahasiswa As’adiyah, tidak ingin ketinggalan akan hal tersebut. Ia memiliki tekad dan kemauan menjadi seorang muballigh.