Setiba di lokasi, sempat dia mengingatkan sepupu dan temannya agar tidak ke tempat yang dalam. Dia pun turut mandi di sana.
Sementara dia mandi, tiba-tiba ada teriakan minta tolong karena ada pengunjung yang tenggelam. Dia meminta sepupunya menolongnya, tapi sepupunya tidak bisa berenang.
Seorang ibu kembali memintanya, lalu dia bilang “ufacciniki Dolo Aleu Puang. Setelah itu, dia bergegas mengambil bambu dan berusaha menolong korban dgn bambu itu, tapi si korban tidak mampu meraihnya.
Dia terus berusaha dan tetap tidak bisa. Teman-temannyanya bilang, tinggalkan saja, tidak bisa lagi itu ditolong Krn sudah tenggelam.
Dia pun menurut, tapi baru melangkah, dia balik lagi sambil mengatakan, tidak sampai hati membiarkan korban tenggelam tanpa pertolongan.
Dia buka bajunya lalu melompat ke dalam sungai. Sempat ia muncul ke permukaan beberapa kali meminta tolong lalu menghilang.
Pukul 14.00 wita (Kamis, 6/6/2019) kemarin telah terjadi kecelakaan korban tenggelam 2 orang remaja dialiran sungai Wae pellae di Dusun Pao, Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
Rangga (16) bin Anto pelajar alamat Dusun Pao Desa kampala dan Tasbi (30) bin Taherong mantan ketua PPS Desa Kampala yang merupakan Warga Desa Kampala.
Menurut keterangan warga, korban sementara berenang dialiran sungai bersama temannya Rangga yang pertama melompat sekitar 5 meter dari bibir aliran sungai kemudian terlihat tenggelam.
Tasbih berupaya menolongnya dengan cara berenang ke arah korban dan sempat menarik korban namun korban terlepas dan kembali tenggelam karena kelelahan korban Tasbih juga ikut tenggelam.
Setelah dilakukan pencarian selama hampir dua hari dua malam, korban tenggelam di Lokasi Wisata pemandian air panas (Wae Pellae) Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai akhirnya ditemukan.
Cerita ini didapat dari keluarga Tasbih dan diedit redaksi seperlunya