BONE, Suara Jelata— Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bone mengecam kejanggalan penyaluran anggaran Dispora Rp.758 Juta Tahun 2019 yang diperuntukan kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Bone dinilai tidak realistis.
Pasalnya, uang saku yang diterima Paskibaraka hanya Rp.800 Ribu per orang.
Ketua Cabang PMII Bone, Sudri Malengkuang mengungkapkan akan mengawal sampai tuntas ketidakrasionalan penggunaan anggaran tersebut, dan telah merapatkan barisan.
“Kami PMII se-cabang Bone, terdiri dari Komisariat IAIN Bone, STIA Prima Bone, STKIP Muhammadiyah Bone, Al Gazali, Bone dan STIE Yapi Bone telah bersepakat, untuk mengusut tuntas kejanggalan penggunaan anggaran Dispora ini,” tegasnya. Senin, (19/08/2019).
Bukan hanya itu, hal ini juga dinilai sebagai kegiatan pungli dan potensi untuk dipidana.
“Masa anggaran sebesar itu namun yang diberikan hanya seperti itu, kasihan mereka teman-teman Paskibraka yang sudah panas-panasan namun haknya dirampas oleh oknum yang tidak tau diri,” tambahnya.
Bahkan PMII Bone, meminta untuk mengembalikan atau pihak pengolalaan anggaran dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga Bone untuk ditindak setegas-tegasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan apabila tidak ditindaki, maka akan kembali ke jalan, melakukan aksi unjuk rasa meneggakkan keadilan.
“Kami sudah rapatkan, dalam waktu dekat ini kami akan turun ke jalan untuk menuntut semua kebiadaban ini. Selain itu pihak penegak hukum Kejaksaan dan Kepolisian harus tegas, dan mengusut ini sampai ke akar-akarnya,” kuncinya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Dispora Bone belum bisa dikonfirmasi.
Irfan















