MAKASSAR, Suara Jelata– Pasca pelaksanaan Hari Aksara Internasional (HAI) yang ke-54 pada tanggal 8 September 2019, PGK Sulsel ditunjuk sebagai tuan rumah dialog interaktif.
Kegiatan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) ini bertajuk dialog pendidikan sebagai bentuk gerakan literasi terhadap masyarakat.
Ketua DPW PGK, Munawir Mihsan mengatakan bahwa hal ini dilakukan Karen mutu pendidikan Indonesia skornya adalah 393 yang berarti berada pada ranking 62 dari 72 negara peserta PISA sebesar 490.
Dia juga menyampaikan bahwa tingkat literasi Indonesia berada pada ringking 61 dari 62 negara yang berarti Indonesia berada pada urutan ke-2 paling bawah diatas Negara Bostwana.
“Ini menandakan bahwa tingkat pendidikan Indonesia masih jauh dibawah rata-rata dikatakan layak atau baik,” Katanya.
Kegiatan dengan tema “Kemana Arah Pendidikan Kita, Refleksi Atas Sistem dan Pelaksanaan Pendidikan Di Indonesia” dilaksanakan di Warkop Kopi Batas (KOBA) Makassar. Sabtu, (14/9/2019).
PGK menghadirkan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Makassar, Pantja Nurwahidin, yang mengulas masalah pendidikan di Indonesia.
Dia menyebut bahwa pada dasarnya tidak hanya ditanggung oleh Negara tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan hal itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
Hadir pula Komisioner KPU Kota Makassar yang juga sebagai Pegiat Pendidikan, Endang Sari yang menjelaskan perlunya keteladanan dalam pendidikan.