SINJAI, Suara Jelata—Aksi demonstrasi yang kerap dilakukan sejumlah mahasiswa di Sinjai akhir-akhir ini yang tergabung dalam Aliansi tersendiri, tidak akan riuh ketika tidak ada pembakaran ban bekas di titik aksi.
Namun tanpa disadari, dibalik asap hitam tebal yang melambung ke angkasa ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Dilansir dari DetikOto, Ban dibuat lebih dari 200 bahan baku yang berbeda, dimana ban yang terbakar menghasilkan bahan-bahan berbahaya.
Termasuk partikulat, karbon monoksida, sulfur oksida (SOx), nitrogen oksida (NOx), volatile organic compounds (VOC), hidrokarbon aromatik polinuklear (PAH), dioksin, hidrogen klorida, hingga logam seperti kadmium, merkuri, kromium, dan vanadium.
Zat kimia itu dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Itu termasuk penyakit jantung, masalah pernapasan, dan kanker.
Mengutip laman Less Polution, membakar ban akan melepaskan polutan beracun yang berisiko dan mengendap di paru-paru.
Bahkan ketika dihirup secara terus-menerus akan mengakibatkan gangguan pernafasan dan berakibat pada kondisi kesehatan.
Nihan