MAKASSAR, Suara Jelata—Pusat Pengkajian Maritim (Pusjianmar) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) melaksanakan penelitian pengkajian bidang Maritim di Sulawesi Selatan pada tanggal, 9 — 15 September 2019. Senin, (23/9/2019).
Kol. Laut ( KH) Wahyu Wijaya, S.S., M. A., Ph.D. mengatakan bahwa penelitian ini guna lebih mendalami dan menelusuri serta
Menggali nilai-nilai budaya 500 tahun lalu Jalur Rempah Nusantara.
“Guna mengembalikan kejayaan Maritim Indonesia dalam konsep Poros Maritim Dunia dengan pendekatan metode Sejarah (heuristik, kritik interpretasi, dan historiografi),” katanya.
Lanjut Kolonel Marinir, Andi Sultan bahwa begitu pentingnya belajar sejarah bagi generasi muda saat ini.
“Terkhusus Kerajaan Gowa Tallo di abad ke-16, dimana pada saat itu mereka sudah memiliki armada laut dan strategi perang yang hebat dan tangguh dalam menghadapi musuh, sehingga kita perlu belajar sejarah,” ujarnya.
Penelitian ini didampingi oleh Dosen Peneliti Kemaritiman Sejarah Unuversitas Negeri Makassar (UNM), Amirullah.
Mereka berkunjung ke Pelabuhan Paotere, lalu ke Museum I Lagaligo di Benteng Fortrotterdam, selanjutnya Museum Pattingalloang di Benteng Somba Opu, serta ke Museum Balla Lompoa Gowa.
Kemudian ke makam Raja Sultan Hasanuddin di Pallantikan, dan ke Masjid Tua Katangka, serta dilanjutkan ke makam Syekh Yusuf.
Dihari ketiga nanti akan berkunjung di Kabupaten Bulukumba di Tana Lemo Kecamatan Bonto Bahari tempat pembuatan Perahu Pinisi.
Dihari ke empat; akann berkunjung ke Kabupaten Bone di Rumah Soba Saoraja Petta Ponggawae. Selanjutnya ke Kecamatan Cenrana Pelabuhan Pallime.
Sebagai bangsa yang besar, memiliki kejayaan jalur rempah budaya Bahari dan Maritim di masa lalu.
Target akhir dari penelitian tersebut yakni menghasilkan jalur rempah untuk warisan dunia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Cagar budaya tak benda.