SINJAI, Suara Jelata—Menyikapi adanya pekerjaan proyek pengerjaan drainase jalan yang menghubungkan Kecamatan Sinjai Timur dan Kecamatan Tellu Limpoe tepatnya di Jalan Toboe yang saat ini mengalami kerusakan ditanggapi oleh Dinas PU Kabupaten Sinjai. Jumat, (15/11/2019).
Sekretaris Dinas PU Sinjai Nasaruddin Taha mengatakan jika proyek itu masih dalam tahap pekerjaan jadi kerusakan tersebut masih menjadi tanggung jawab pihak rekanan dan wajib untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
“Info dari PPKnya kerusakan tersebut disebabkan oleh kelalaian operator alat berat greder pada saat melakukan pekerjaan penghamparan material untuk Lapisan Pondasi Agregat (LPA) dan tidak sengaja menabrak pasangan batu dinding saluran sehingga menyebabkan kerusakan pada saluran yang sudah dikerja sepanjang +/- 2M,”katanya saat dikonfirmasi media ini.
Paket Pekerjaan tersebut adalah Paket 2 Pekerjaan Hotmix DAK 2019 Ruas sangiasseri-gareccing dan biroro-Lembang lohe dengan nilai kontrak Rp. 10.489.895.000.
“Masa kontrak 19 juli-15 des 2019 dilaksanakan oleh PT. Putra Kantisang, dengan item pekerjaan Hotmix, Bahu jalan, saluran/drainase dan talud jalan dan saat ini masih dalam tahap pengerjaan,”bebernya.
Sebelumnya, salah satu pemuda Desa Biroro, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai menduga pengerjaan drainase jalan yang menghubungkan Kecamatan Sinjai Timur dan Kecamatan Tellu Limpoe tepatnya di Jalan Toboe amburadul atau asal asalan.
Padahal menurutnya dana yang di anggarkan untuk pengerjaan salah satu jalan di desa Biroro – Lembang Lohe sepaket yang sepaket dengan Sangiasseri – Gareccing lebih dari 10,4 Milyar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan di kerjakan oleh PT. Putra Kantisang.
“Pengerjaan jalan tersebut masih berjalan sampai saat ini, namun sangat disayangkan karna pengerjaan belum berakhir tetapi dinding drainase jalan tersebut sudah runtuh tepatnya Di Jalan Toboe Desa Biroro,” Muh Asbar Massilele.
Alam