SINJAI, Suara Jelata—Ketua BPD Saukang Muh Ridwan membongkar perjalanan dinas Kepala Desa-nya sendiri di Desa Saukang, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulsel.
Ridwan menilai bahwa perjalanan dinas tersebut hanya pemborosan anggaran desa dan tidak berkepentingan.
“Apa yang dilakukan oleh kades dan aparatnya sudah sangat keterlaluan, karena dalam 1 (satu) bulan terakhir ini melakukan Bimtek sebanyak 3 (tiga) kali,” terang Ridwan.
Sementara itu, tudingan tersebut dibantah keras oleh Kepala Desa (Kades) Saukang Abd. Razak bahwa BPD memiliki tendensi tertentu.
“Dia punya tendensi tertentu dengan mengintervensi pemerintah bukan murni sebagai fungsi BPD,” singkatnya.
Di samping itu, tak hanya Kades Saukang yang merasa geram oleh kicauan Ketua BPD-nya.
Tapi Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Sinjai, Ambo Tuo, juga ikut merasakan.
“Kami ini tidak melakukan kegiatan yang keterlaluan, kami hari ini datang studi kerja untuk bagaimana kemudian ada persamaan persepsi di dalam hal pengembangan tingkat serapan Dana Desa (DD), jadi seharusnya BPD ini memberikan sebuah dukungan terhadap apa yang dilakukan oleh Kades untuk perubahan tingkat Desa,” tandasnya.
Ambo Tuo yang merupakan Kades Lasiai ini menuding balik, bahwa intervensi yang dilakukan oleh BPD bukan murni sebagai evaluator pemerintah, melainkan ada tendensi lain.
“Dia itu kemudian hanya mengkritisi pak Desa tapi ujung-ujungnya kan ada dapur yang dicari di situ,” ungkap Ambo Tuo.
Lebih lanjut, Ketua Apdesi ini secara blak-blakan menerangkan bahwa yang melakukan pemborosan bukanlah Kades, melainkan BPD itu sendiri.
“Kemarin dua kali diikutkan oleh pak desa Bimtek tidak pernah dia ikuti secara langsung, berarti dia pemborosan. Dianggarkan uang Dana Desa untuk Bimtek ternyatakan tidak ikut. Hanya satu malam pulang. Berarti menyia-nyiakan anggaran Dana Desa,” kunci Ambo Tuo melalui via telepon seluler.