GOWA, Suara Jelata— Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya eSA, melaksanakan pelantikan pemimpin baru periode 2020 di Lapangan Badminton Gedung PKM, Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa. Senin, (03/02/2020) kemarin.
Menyusun tema “Doa-doana eSA” pelantikan ini dihadiri oleh berbagai kalangan mahasiswa UIN Alauddin Makassar, OKP, lembaga intra dan ekstra kampus khususnya pekerja seni kampus se-Kota Makassar.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Darussalam Syamsuddin, M.Ag.
Prof. Darussalam dalam sambutannya mengatakan bahwa, lembaga kemahasiswaan khususnya UKM Seni Budaya eSA memang seharusnya dilibatkan penuh dalam setiap kegiatan yang diagendakan oleh kampus dalam hal kesenian.
“Melihat perkembangan kreatifitas anak-anak eSA, mesti dibawah pada kanca nasional. Maka dari itu kami berharap bahwa pimpinan kampus dengan UKM Seni Budaya eSA harus senantiasa terjalin dengan baik, guna memperhatikan aturan-aturan kampus yang telah ditetapkan,” katanya.
Prof. Darussalam juga berharap, semoga eSA tetap menjadi lembaga yang memelihara kreatifitasnya dalam hal pengembangan minat dan bakat mahasiswa UIN Alauddin Makassar dan kami akan senantiasa mensupport terkait apa-apa saja yang dibutuhkan untuk perbaikan-perbaikan dimasa mendatang.
Iwan Mazkrib, Ketua Umum UKM Seni Budaya eSA periode 2020 yang baru dilantik mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, baik lembaga intra maupun ekstra, khususnya teman-teman pekerja seni kampus se-kota Makassar yang sedianya melibatkan hadir salam sapa, berbagi doa yang begitu hening juga senyum hangat yang teramat candu.
“eSA adalah rumah cinta yang di dalamnya bersemangat ruh-ruh seni budaya dengan nilai-nilai islam, memelihara berbagai potensi kreatifitas dengan 8 cabang seni, dalam prosesnya menikmati pahit manisnya berorganisasi dan berkesenian serta manusi-manusianya mati sebelum mati yang berkarya bukan bergaya,” jelasnya.
Sebab, kata Iwan, dalam konsepsi pendidikan yang seyogyanya meningkatkan kualitas intelektual dan moralitasnya, namun jika itu tidak dibarengi dengan kreatifitas maka laksanakan ranting berduri tanpa kelopak mawar.
“UKM Seni Budaya eSA yang berada dibawah naungan UIN Alauddin Makassar, tentunya eksistensi dan karya-karyanya juga terlepas dari bimbingannya dan campur tangan oleh anggota khususnya kakanda/ayunda baik di kampus maupun di UKM Seni Budaya eSA,” tuturnya.
Lanjutnya, peradaban tanpa seni itu pincang, asri tanpa karya itu beku. Walaupun kondisi kampus memiliki aturan waktu, “Anak eSA” tidak akan pernah menjadikan itu sebuah alasan untuk tetap memainkan nada-nada dan gerak gerik kreatifitas dalam melahirkan karya-karya.
“Selaku Ketua Umum UKM Seni Budaya eSA periode 2020 mewakili jajaran pengurus dengan menanam harap bahwa segala aktivitas mesti berimbang kreativitas yang tunai akan kualitas,” ujarnya.
Darinya itu, dia mengajak seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa UIN Alauddin Makassar untuk senantiasa merawat kreatifitas sebagai bukti pijak abadi dalam perjalanan degab degub sejarah.
“eSA senantiasa menjadi kiblat rumah cinta dalam melestarikan dan menghimpun nilai-nilai seni budaya guna melahirkan seniman-seniman kampus. Meski dengan kondisi apapun itu, terus berkarya seirama hidup karena hidup adalah seni,” kuncinya.
Wawan