YOGYAKARTA, Suara Jelata— Sejumlah Pedukuhan di wilayah Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai menerapkan kebijakan memberlakukan local lockdown di lingkungan mereka masing-masing.
Apa yang dilakulan sejumlah Pedukuhan ini, tidak lain untuk merespon positif kebijakan pemerintah. Salah satunya membatasi ke luar rumah supaya mata rantai penyebaran virus corona segera putus.
Di wilayah Kecamatan Minggir dan Kecamatan Moyudan, Sleman misalnya, sejumlah Pedukuhan terpaksa mengambil sikap tegas untuk melakukan lockdawn tersebut. Daerah yang lockdown tersebut melakukan pemagaran pintu masuk dan keluar lingkungan mereka, agar warganya tidak bebas kemana-mana dan tetap di rumah.
“Kami harus lockdawn, supaya warga kami aman dari wabah virus asal Wuhan, China ini. Suka tidak suka harus kami lakukan demi menyelamatkan nyawa manusia,” ujar warga Bulak Sendangrejo, RW 24 Moyudan, Sleman kepada awak media ini, Minggu (29/3/2020).
Kebijakan lockdown terkait pencegahan penyebaran covid-19, diambil oleh pengurus Pedukuhan bersama para Ketua RT di lingkungan RW ini, sejak kemarin. Seiring berita yang tersiar di TV mengenai bertambahnya jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit covid-19.
Hal sama di Kedung Prahu Sendangrejo, Kecamatang Minggir, Sleman. Di mana, perangkat Pedukuhan setempat juga menerapkan lockdown internal.
Keputusan ini diterapkan untuk mencegah warganya dari penyebatan virus corona.
“Ya, kita ingin lindungi warga dari wabah covid-19. Makanya kita lockdown dan ini keputusan pahit tapi demi menyelamatkan nyawa warga,” kata perangkat Pedukuhan Kedung Prahu.
Terkait pencegahan penyebaran covid-19 ini, warga di kota gudeg tersebut memilih untuk tidak keluar rumah. Terutama warga yang daerahnya masuk zona merah virus covid-19.
Laporan: Mhmd