SINJAI, Suara Jelata— Penanganan wabah corona (Covid-19) pada sebagian orang merupakan pekerjaan mulia, terkhusus bagi mereka para tenaga medis yang bekerja dalam senyap.
Dengan resiko terpapar corona, para tenaga medis tetap menangani pasien di Ruang isolasi.
Salah satu relawan Covid-19 Di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Riska, mengaku tidak boleh untuk menolak tugas kemanusiaan, walaupun resiko terpapar itu besar.
Petugas puskesmas Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai ini merasa tugas yang diembannya tidak sebanding dengan penderitaan para pasien. Minggu, (17/05/2020).
“Setiap kali dimasukkan ruang isolasi, wajah mereka sangat tegang dan depresi. Meski mereka menggunakan alat perlindungan diri (APD)” Bebernya.
Bertugas di hotel Sinjai, salah satu tempat isolasi pasien Covid-19, Riska menerangkan perlu ada peran dari para petugas medis.
Selain merawat, menurutnya membangun komunikasi guna meningkatkan semangat para pasien.
Untuk menjaga keluarganya dari terpapar Covid-19, dirinya menerapkan protokol ketat tentang kebersihan.
Termasuk mengganti baju, membersihkan diri, serta mencuci pakaiannya sendiri.
“Sangat dibutuhkan ketulusan, keikhlasan, dan percaya pada Allah untuk mengemban tugas ini. Kalau Allah tidak menghendaki kami tertular, Insya Allah aman” Jelasnya.
Chaerul