News

Warga Desa Talle Sinjai Kecewa, Jalannya Rusak Parah Belum Tersentuh Anggaran Perbaikan

×

Warga Desa Talle Sinjai Kecewa, Jalannya Rusak Parah Belum Tersentuh Anggaran Perbaikan

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata— Pembangunan Jalan di Dusun Gareccing, Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai yang belum bisa terealisasi tahun 2020 membuat warga kecewa. Minggu, (17/5/2020).

Jalanan Dusun Gareccing, Desa Talle, merupakan jalan alternatif warga ke poros Jalan Nasional (Poros Bulukumba – Sinjai), tepatnya di sekitar Jembatan Dada.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Menurut Warga setempat, Jalan ini baru satu kali tersentuh peningkatan sejak Indonesia merdeka tahun 1945 silam.

Hal ini dikatakan oleh Syamsuddin, salah seorang warga sekitar. Dia mengatakan sudah lama merindukan jalanan mulus seperti jalanan lainnya.

“Sudah ada dua kali Jalan ditempat lain di hotmix, namun kita masih daftar tunggu, belum ada tanda jalanan kami bakal dikerja tahun ini 2020,” katanya.

Padahal Jalanan mereka sudah lama hancur, berlumpur saat musim hujan dan susah dilalui kendaraan.

“Pernah ada pengaspalan pasca banjir bandang tepatnya tahun 2007 lalu, namun saat ini kondisinya sudah rusak parah,” terangnya.

Kepala Desa Talle, Abdul Rajab mengakui jika keluhan masyarakat kepada pihaknya dia tanggapi secara dewasa.

Karena selama ini dia tidak tinggal diam dan selalu mengusulkan kepada pihak Pemerintah Kabupaten, dalam hal ini Dinas PUPR Sinjai.

“Karena ini adalah Jalan Kabupaten dan bukan kewenangan anggaran Desa,” kilahnya.

Terpusah, Agus Saenal, Kabid Binamarga Dinas PUPR Kabupaten Sinjai, mengatakan bahwa, jalan poros Dada-Mata matae sekitar 6 KM sudah masuk usulan tahun depan (2021).

“Tidak masuk program tahun ini (proyek anggaran pinjaman Pemkab Sinjai), namun kita usulkan untuk tahun depan” tuturnya.

Kata Zaenal, anggaran pinjaman Pemda sekitar Rp 185 Miliyar, digunakan untuk peningkatan jalan sekitar 114 Km, tersebar di seluruh Kecamatan, kecuali Kecamatan Pulau Sembilan.

“Yang sementara berjalan baru sekitar Rp 165 Miliyar, dana pinjaman Pemda tersebut, memang peruntukannya adalah pembangunan infrastruktur.” bebernya.

Dana ini khusus untuk pembangunan Jalan dan Jembatan, di mana saat ini sementara tahap pelaksanaan.

Hutomo