MAKASSAR, Suara Jelata– Sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Bulukumba yang tergabung Aliansia Mahasiswa Bulukumba (AMB) melakukan unjuk rasa di pertigaan Jalan Hertasning – Andi Pangeran Pettarani Makassar. Selasa, (12/1/2021).
Mereka menuntut agar Bupati Bulukumba segera mencopot Kadis Kesehatan Bulukumba, Direktur Rsud. Bulukumba dan Kepala PKM Bonto Bangung yang diduga lalai dalam sistem pelayanan yang mengakibatkan salah seorang pasien meninggal dunia.
Koordinator aksi, Hasbullah saat menyampaikan orasinya, menjelaskan bahwa pada 09 Desemeber 2020 lalu, Hartina seorang pasien yang hendak melahirkan meninggal dunia di kota Makassar akibat pihak Puskesmas Bonto Bangung dan RUSD Sultan Daeng Raja tidak melakukan sistem rujukan terintegritas (SISRUTE) Sebagaimana yang diatur dalam PERMENKES No. 01/2012 Tentang sistem rujukan pelayanan Kesehatan perorangan yang merupakan Juknis dari UU No. 36/2009 tentang kesehatan.
Sebelumnya pasien tersebut ditangani oleh Puskesmas Bonto Bangung dan selanjutnya RSUD. Bulukumba dan berhubung tidak mampu ditangani, pasien tersebut dibawah ke beberapa rumah sakit di Kota Makassar tanpa menggunakan rujukan.
“Kami minta tiga pejabat tersebut di copot, lantaran mengabaikan pasien yang berakibat meninggal dunia,” jelas Hasbullah,
Dikatakan, kendati pasien tersebut didampingi tenaga kesehatan (Nakes)dan menggunakan Ambulance dari Bulukumba ke Kota Makassar mencari rumah sakit, namun pasien tersebut meninggal sebelum mendapatkan pertolongan medis.
Aksi yang sempat membakar ban mobil ini berlangsung cukup lama namun tetap dalam pengawalan pihak kepolisian dari Polsek Rappocini, setelah berorasi secara bergantian Aliansi Mahasisa Bulukumba membubarkan diri dengan tertib.
Baharuddin