GOWA, Suara Jelata— Musyawarah Korps HMI-Wati (Kohati) Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik Cabang Gowa Raya diselenggarakan pada Jumat, 26 Februari 2021 di Sekretariat HMI Cabang Gowa Raya, Ruko Bumi Areopala, Gowa, Sulawesi Selatan.
Pada saat forum berlangsung, tiba-tiba ada oknum yang datang mengatasnamakan sebagai pengurus HMI Komisariat Ushuluddin, Filsafat dan Politik dan mencoba membubarkan forum Musyawarah Kohati yang sedang berlangsung.
Forum Musyawarah Kohati yang dibuka dengan resmi oleh Edi Satriawan selaku Formatur ketua Umum HMI Komisariat Ushuluddin, Filsafat dan Politik Cabang Gowa Raya, juga didatangi oleh beberapa oknum kader Kohati yang mengatasnamakan dirinya sebagai Pengurus sah.
Edi Satriawan, selaku formatur ketua umum menyampaikan, insiden tersebut adalah salah satu bentuk dari ketidakdewasaan dalam berlembaga.
“Sebelum saya terpilih sebagai formatur Ketua HMI Komisariat Ushuluddin, Filsafat dan Politik telah terjadi kekosongan pengurus Komisariat, olehnya melalui mekanisme organisasi dengan dikeluarkannya SK Karateker dari cabang, maka dilaksanakan Rapat Anggota Komisariat (RAK) dan dari hasil RAK tersebut saya terpilih dan diamanahkan sebagai Formateur Ketua” ungkap Edi.
“Selanjutnya setelah saya terpilih, selaku formatuur ketua, saya tidak pernah membuka atau membenarkan adanya Musyawarah Kohati selain dari Forum yang berlangsung hari ini di Sekretariat HMI Cabang Gowa Raya” tambahnya.
Dirinya menghimbau, jika ada yang mengaku sebagai ketua komisariat dan ketua Kohati untuk tidak terprovokasi, apalagi terpancing untuk membuat keributan yang berpotensi mengancam keharmonisan dan meruntuhkan kedewasaan berlembaga kader Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik Cabang Gowa Raya dibawah kepemimpinan Ardiansyah.
Musyawarah Kohati yang dihadiri puluhan kader Kohati HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat dan politik ini sempat dihentikan beberapa saat, karena adanya upaya pembubaran, akan tetapi tidak berlangsung lama dan forum kembali dilanjutkan.
Edi Satriawan menegaskan, siapapun yang terpilih pada Forum Musyawarah Kohati ini, besar harapannya untuk bisa bersama-sama bekerja menghidupkan kembali marwah HMI Komisariat Ushuluddin Filsafat dan Politik.
Apalagi pada tataran Komisariat yang notabenenya sebagai jantung organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
“Terkait dengan kondisi konflik yang terjadi di komisariat akan menjadi tugas dan tanggungjawab pengurus kedepan agar cepat terselesaikan, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dalam menjalankan proses kaderisasi” kuncinya.
Diketahui, setelah Musyawarah Kohati, HMI Komisariat Ushuluddin, Filsafat dan Politik bersama dengan Korps HMI-Wati dikabarkan akan segera melakukan Pelantikan Pengurus.