DAERAHNasionalNews

Pasca Bom Bunuh Diri di Makassar, IPPNU Pamekasan: Berikan Tips Bagi Generasi Milenial Agar Terhindar Paham Radikalisme

×

Pasca Bom Bunuh Diri di Makassar, IPPNU Pamekasan: Berikan Tips Bagi Generasi Milenial Agar Terhindar Paham Radikalisme

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, Suara Jelata— Sebuah bom bunuh diri terjadi di sekitar Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, (28/03/2021).

Akibat ledakan tersebut, belasan orang mengalami luka-luka, dan satu orang tewas. Korban tewas diduga terduga pelaku.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Diketahui, dikutip dari kompas[dot]com terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral berjumlah dua orang.

Sebelum kejadian tersebut, dua terduga pelaku bom bunuh diri itu mencoba masuk ke dalam gereja. Namun berhasil dicegah oleh Kosmas (51), petugas keamanan gereja.

Tidak lama kemudian, bom pun meledak. Sebelum dikutip dari berbagai media dua oknum yang melakukan bom bunuh diri tersebut sepasang suami dan istri.

Menanggapi peristiwa memilukan tersebut, Koordinator Lembaga Konseling Pelajar Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pamekasan, Madura, Rahmawati Eka Putri, mengaku sedih ada wanita generasi milenial terlibat dalam aksi kekerasan itu.

Ketua Pimpinan Anak Cabang IPPNU Kecamatan Pamekasan ini pun memberikan tips agar kita terhindar dari paham ekstremisme dan terorisme.

“Poin penting adalah tanamkan rasa kecintaan kepada NKRI, perkuat akidah, memperdalam pengetahuan agama secara kritis, tidak hanya sekedar ngaji dari Google. Gunakan Media sosial secara bijak, dan pastinya lakukan hal-hal yang positif serta bermanfaat kepada sekitar. Begitulah para masyaikh mengajarkan kami di IPPNU,” jelasnya. Selasa, (30/03/2021).

Ia pun berharap, semua anggota IPNU maupun IPPNU juga bersyukur aktif di organisasi pelajarnya Nahdlatul Ulama itu, karena dengan begitu terhindar dari paham-paham keagamaan yang radikal-ekstrem.

“Makanya saya bersyukur sekali bisa masuk IPPNU, sebab di organisasi IPPNU ini kami diajari bagaimana terhindar dari gerakan radikal, baik melalui pengajian dari masyaikh maupun kajian khusus,” pungkansya.