MAGELANG, Suara Jelata-– Hidup di lereng pegunungan Menoreh Salaman Kabupaten Magelang membuat Shoim Setam (40) sangat mencintai lingkungan yang menghidupinya sebagai seorang petani.
Hal itu pun menumbuhkan semangat melestarikan alam dengan melakukan berbagai tindakan konservasi dan penyelamatan lingkungan hidup.
Pemilik objek wisata Perah Susu Kambing Etawa ini mampu menggerakkan masyarakat lereng Menoreh dalam upaya pelestarian lingkungan. Bahkan Shoim menjadi penyuluh masyarakat dalam hal pelestarian lingkungan hidup. Ini dibuktikan dengan disabetnya Juara 1 Katagori Penyuluh Kelompok Swadaya Masyarakat (PKSM) pada Lomba Wana Lestari Tingkat Jawa Tengah, November 2020 lalu.
Prestasi Shoim berlanjut, di mana kini dia menjadi salah satu dari 21 nominator penerima Kalpataru 2021 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah.
Kalpataru merupakan penghargaan tahunan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan itu diberikan kepada individu maupun kelompok yang berjasa pada usaha kelestarian ling merintis, mengabdi, menyelamatkan dan membina pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
Kepala Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Jateng, Ninik Damiyati yang dihubungi menjelaskan, Shoim diusulkan karena dinilai mampu menggerakkan masyarakat di lereng pegunungan Menoreh melakukan mitigasi bencana longsor. Kamis, (27/5/2021).
Yang dilakukan Shoim antara lain penanaman atau rehabilitasi bukit Menoreh. Juga memasang alat deteksi dini bencana, early warning system (EWS) sederhana, dan tindakan konservasi lainnya.
Selain itu, tokoh pemuda ini juga mampu mengajak masyarakat terutama anak-anak muda, untuk melestarikan bukit marmer melalui kegiatan pariwisata. Yaitu pariwisata berbasis masyarakat desa (community based tourism), yang mengedepankan perpaduan antara konservasi, edukasi, wisata dan kearifan lokal.
“Bahkan, melalui sosok Shoim, Desa Ngargoretno Kecamatan Salaman menjadi Kampung Iklim, di mana tahun 2020 lalu memperoleh apresiasi dari Menteri LHK. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Magelang mengusulkan Shoim sebagai salon penerima Kalpataru tingkat Jateng,” ujar Ninik.
Saat dihubungi Jumat (28/5/2021) pagi, Shoim membenarkan, dirinya masuk sebagai nominator penerima Kalpataru 2021. Ia pun sudah mengikuti persiapan verifikasi calon penerima Kalpataru untuk Katagori Pembina Lingkungan Hidup.
Shoim mengaku tidak tahu apa yang mendasari dirinya masuk nominasi. Dia menduga, mungkin atas pengamatan dari beberapa unsur.
“Salah satunya dokumentasi yang saya posting di media sosial tentang kegiatan nyata. Sehingga diikutkan dalam nominasi calon penerima Kalpataru,” katanya.
Namun bagi suami Triwahyuningsih ini, tanpa atau ada Kalpataru, baginya yang utama adalah apa yang dilakukan bisa bermanfaat pada lingkungan dan masyarakat. Bila pemerintah memberi penghargaan dia sangat berterimakasih.
“Bila tidak pun sudah menjadi prinsip hidup saya untuk selalu berbuat baik terhadap alam dan sesama,” kuncinya.