PAMEKASAN, Suara Jelata— Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang tergabung dalam Komunitas Peduli Kampus (KPK) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Rektorat IAIN Madura. Kamis, (03/06/2021).
Dengan menggunakan mobil pick up sambil berorasi memegang sound system sambil mematuhi prokes, puluhan mahasiswa ini berangkat dari terminal Ronggosuwati menuju depan rektorat IAIN Madura.
Ketua KPK, Syuhud, sapaan akrabnya mengatakan bahwa KPK berangkat menuju kampus merupakan bentuk peran dan fungsi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya.
“Kami mengajak kepada mahasiswa untuk peduli dengan kontrol kalian, mengingat di kampus IAIN Madura terdapat sejumlah pelanggaran prokes yang terjadi di tengah mahasiswa didaringkan” kata Syuhud dalam orasinya.
Syuhud menjelaskan, ada beberapa indikasi pelanggaran di kampus hingga hari ini, setelah KPK melakukan beberapa audiensi namun tidak ditindak lanjuti.
“Pertama, sistem kampus dalam ormawa yang hanya sepihak/mementingkan golongan tertentu, kedua perayaan salah satu ormawa kemarin telah menciderai aturan itu sendiri, karena telah melanggar prokes ketika mahasiswa dialihkan perkuliahan daring” jelasnya.
Sementara salah satu korlap (koordinator lapangan) aksi 2, Darul Arqom mengatakan tidak akan mundur sedikitpun selama tuntutan KPK ditindaklanjuti.
“Selama rektor tidak menemui kami, kami tidak akan berhenti berorasi menyampaikan aspirasi kami. Kami Berangkat dari kegelisahan mahasiswa IAIN Madura karena di tengah perkuliahan didaringkan, namun ada sejumlah ormawa kampus merayakan perayaan yang mengandung kerumunan hingga melanggar prokes” ungkapnya.
Sementara, Rektor IAIN Madura, selaku pemangku kebijakan tertinggi, Darul meminta keadilan karena memberikan izin dan tidak ada kejelasan tindak lanjut (sanksi) terhadap sejumlah ormawa tersebut.
Sementara itu, Korlap Aksi 3, Imam Turmidzi mengatakan akibat pelanggaran-pelanggaran dari demokrasi kampus maupun perayaan besar salah satu ormawa kemarin telah mencoreng nama baik kampus IAIN Madura.
“Kampus IAIN Madura telah tercoreng nama baiknya, sebagai salah satu yang pertama yang memotori (contoh) perkuliahan daring di Madura, namun disisi lain perayaan besar-besaran kemaren dari salah satu ormawa hingga mengakibatkan pelanggaran prokes di tengah mahasiswa dialihkan perkuliahan secara daring membuat kami kecewa” jelasnya.
Mereka berjanji, tambah Imam, sapaan akrabnya, akan melakukan aksi besar-besaran selanjutnya jika tidak ditemui rektor IAIN Madura.
Diketahui, peserta aksi tidak ditemui Rektor IAIN Madura yang sedang berpergian ke luar kota (Lampung).
“Mohon maaf Pak Rektor sudah memberikan tugas wewenang ke saya untuk menemui adik-adik, karena beliau sedang tugas ke Lampung memenuhi tugas dari Kemenag” ucap Warek 3, Nur Hasan.
Informasi yang dihimpun dari koordinator aksi, ketika memasuki kantornya, Rektor berpergian ke Lampung selama 3 hari.
“Kami akan kembali melakukan aksi di hari Senin, lusa” pungkas Darul Arqom.