SINJAI, Suara Jelata—Dalam membina santri tilawah tentunya, setiap pembina memiliki strategi atau cara sendiri dalam mengasah kemampuan santrinya.
Termasuk salah satunya Pembina atau Pengajar di Rumah Tilawah Raudhatul Jannah Dusun Maccini Desa Panaikang yakni, M. Aspar.
Aspar sapaan akrabnya mengatakan, dalam melakukan pembinaan atau pengajaran kepada santri bukan dalam bentuk formal, akan tetapi bentuk privat
“Saya biasanya memanggil anak-anak yang berpotensi untuk mengaji belajar tilawah secara privat, hingga terkadang sampai-sampai saya mendatangi rumah santri,” jelasnya, di Rumah Imam Desa Panaikang, Desa Panaikang, Selasa (22/06) kemarin.
Aspar menambahkan, rumah tilawah ini pembinaan yang dilakukan secara umum, menyeluruh ke semua santri.
Namun, di samping Aspar melakukan pembinaan, secara tidak langsung juga melakukan seleksi kepada beberapa santri.
“Mulai dari suara, nafas, bacaan dan lain-lain semuanya menjadi nilai dalam penyeleksian. Selanjutnya, setelah dilakukan penyeleksian dan sudah ditemukan santri yang memenuhi syarat, saya akan pantau terus bahkan saya ikuti sampai di rumahnya,” terangnya.
Lebih lanjut Aspar mengungkapkan, jika terdapat santri yang sudah mencapai level provinsi, Aspar mengaku terkadang mendatangi pelatih provinsi seperti, Ustadz Bahri, H. Rusdi, karena diketahui pelatih tersebut levelnya sudah cukup tinggi dan profesional.
“Sehingga anak-anak ini, minimal di kenal. Karena, jika ada yang mengenal paling tidak juga memberikan keuntungan,” ucapnya.
Seperti lanjut Aspar, santri wati atas nama Wildani ini tentunya kualitasnya sudah mumpuni. Bahkan, Wildani pada tahun 2020 mewakili Sulsel MTQ Nasional di Padang.
“Sekaligus STQ Sidrap tingkat provinsi baru-baru ini, Wildani Alhamdulillah kembali memperoleh juara satu. Insya Allah awal Oktober 2021 saya akan mengantar Wildani untuk mengikuti lomba STQ Nasional di Ternate Maluku Utara,” ungkapnya
“Saya melihat anak ini jika dibandingkan dengan Qoriah nasional sepertinya kemampuannya cukup mendekati untuk bersaing secara nasional. Alhamdulillah, jika ini terbina terus Insya Allah, akan ada hasil yang ditorehkan santri ini,” sambungnya.
Selanjutnya Aspar berucap, akan terus mengajar di rumah tilawah ini, sepanjang Ia memiliki kemampuan, bersama adik-adik santri dan Imam Desa Panaikang.
“Insya Allah, saya akan lanjutkan membina di rumah tilawah ini, apalagi Pak Desa ini, juga merupakan adik saya. Di tambah Pak Desa ini, kalau dibidang keagamaan saya sudah menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri,” kuncinya.