PALU, Suara Jelata– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu, menggelar acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Swisbell Hotel Palu, Kelurahan Silae, Kota Palu. Senin, (28/06/2021).
Acara ini digelar serentak oleh BNN di seluruh Indonesia, dan dibuka langsung secara virtual oleh Wakil Presiden, KH. Ma’ruf Amin, dari istana negara.
Diketahui, peringatan HANI 2021 di Indonesia, mengangkat tema “War on Drugs” yang berarti perang melawan narkoba di masa pandemi Covid-19 menuju Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar).
Kepala BNN kota Palu, AKBP Baharuddin, menyampaikan bahwa acara peringatan HANI oleh BNN Kota Palu dimulai dengan menampilkan pagelaran musik, dan diakhiri dengan penyampaian ucapan terima kasih serta pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang telah bersinergi dalam memerangi narkoba di kota Palu.
Turut hadir beberapa tamu undangan, diantaranya Kepala Dinas Kesehatan, yang dalam hal ini mewakili Walikota Palu. Forkompimda, Kepala Dinas terkait, lurah, dan kepala SMP Negeri.
Di launchingnya program “Desa Bersinar” oleh wakil presiden RI, menjadi hal yang menarik perhatian, di HANI tahun ini.
Terkait itu, AKPB Baharuddin, menuturkan bahwa Kota Palu sendiri telah lebih dahulu melaunching program tersebut.
“Berhubung di Kota Palu tak ada Desa, maka kita menggunakan istilah kelurahan bersinar, dan itu telah di launching oleh walikota Palu pada tanggal 6 Juni,” terangnya.
Diketahui, Hadianto Rasyid selaku walikota Palu mendeklarasikan 46 kelurahan sebagai “kelurahan bersinar” se-Kota Palu.
“Salah satu bentuk komitmen walikota Palu dalam memerangi narkoba yaitu dengan mengguyurkan anggaran 2,4 Miliar untuk satgas K5 anti narkoba,” jelas AKBP Baharuddin.
Di moment HANI ini, AKBP Baharuddin juga berpesan dan menghimbau masyarakat Kota Palu untuk bersama-sama memerangi dan menjauhi narkoba.
“Kepada masyarakat yang belum menjadi korban narkoba, jangan coba-coba! Itu merusak masa depan. Dan bagi yang sudah terlanjur, harap segera melapor untuk direhabilitasi,” ungkapnya.
Ia juga meyakinkan bahwa bagi para korban tak akan di proses hukum jika datang melapor.
“Kita hanya akan melakukan rehabilitasi, berupa rehabilitasi medis dan sosial,” terangnya.
“Dan bagi para bandar dan kurir, harap segera berhenti. Merugikan dan membahayakan diri sendiri serta orang lain,” kuncinya.