News

Emil, Penulis Muda Asal Gowa Berbagi Tips Jadi Seorang Penulis

×

Emil, Penulis Muda Asal Gowa Berbagi Tips Jadi Seorang Penulis

Sebarkan artikel ini

GOWA, Suara Jelata— Penulis muda sekaligus pendiri Taman Baca Nurul Jihad Parangbebbu, Akbar G atau yang lebih akrab disapa Emil berbagi tips untuk menjadi seorang penulis, yakni gemar membaca dan rajin mencatat.

“Jangan pernah bermimpi untuk menjadi penulis yang menginspirasi dan memiliki karya yang bermanfaat jika kamu masih belum berteman akrab dengan buku” ucap Emil. Minggu, (11/07/2021).

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Jadi seorang penulis itu, kata dia, bisa diibaratkan sebuah teko dan isi dari teko itu adalah bahan bacaannya (buku), semakin banyak dan sering membaca buku maka semakin banyak isi teko dan beragam.

Emil mengaku, bahwa seorang penulis harus gemar membaca, karena itu adalah aktivitas menabung diksi atau kosa kata. Semakin banyak kita membaca, maka semakin banyak tabungan kosa kata yang kita miliki. Semakin banyak kosa kata, maka semakin banyak bahan tulisan untuk kita tuangkan.

“Maka sederhananya, seorang penulis harus gemar membaca dan juga memiliki target bacaan minimal setiap bulan menghabiskan beberapa buku” ungkap Emil kepada media Suara Jelata ini.

Tips menulis lain untuk menjadi penulis, menurut Emil adalah harus rajin mencatat.

“Mulailah rajin mencatat, tulis pengalaman hidup yang ter- , pengalaman hidup yang paling menyenangkan ataupun bahkan menyakitkan. Misalnya ketika mendapatkan hadiah ataukah kalau jatuh cinta dan ditolak sampai 17 kali, tulis itu, suatu saat nanti itu akan jadi sumber ide” kata Emil.

Emil mengaku, buku Sajak-sajak Rindu Tanpa Bait Terakhir (2020), Negeri Ngeri Para Penipu (2020), Ranting yang Menolak Patah (2021), Baur Dalam Pesona Aksara (2021) dan Bias Kasih dalam Pantun (2021) diilhami dari kisah pribadi dirinya maupun orang-orang di sekeliling dia.

“Semua buku saya yang judulnya tersebut diatas adalah kisah nyata. Ide kreativitas menulis bisa didapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan rajin mencatatkan pengalaman pribadi, maka akan menjadi motivasi untuk berkarya” terangnya.

Terakhir, kata Emil yang mengutip perkataan Abu Hamid Al Ghazali (1058-1111) seorang filsuf dari Persia berpesan “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.