GOWA, Suara Jelata— Belajar tidak hanya di dalam ruangan saja, namum bisa dimana saja, salah satunya belajar di alam terbuka. Belajar di alam akan membantu membuka pikiran anak dan menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Hal ini menginspirasi Emil, Founder Taman Baca Nurul Jihad.
Diakui Emil, dirinya termasuk tenaga pengajar yang out of the box. Tidak mau “dikungkung” oleh tekstual buku pegangan peserta didik yang hanya menghabiskan materi bab demi bab.
“Seringkali saya ajak mereka untuk belajar di luar ruangan atau sekadar jalan-jalan ke taman, sungai atau bahkan perkampungan sekitar. Saya lihat mereka menikmati, di situlah saya bisa memasukkan pembelajaran termasuk nilai-nilai karakter dan ke-Islaman sehingga prosesnya mengalir sempurna” ungkap Emil. Minggu, (11/07/2021).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa belajar di alam terbuka (bukan di dalam kelas) merupakan alternatif untuk memberikan input berupa pengalaman atau mempraktekkan langsung suatu indikator dalam pembelajaran.
Menurutnya, belajar di alam bertujuan untuk mendekatkan permasalahan yang dihadapi dengan kenyataan atau fakta yang sebenarnya.
“Dengan demikian, setiap peserta didik diharapkan dapat lebih ekspresif dalam menuangkan hasrat dan ide-idenya ketika berada dalam proses pembelajaran” ucapnya.
Selanjutnya, dalam proses tersebut, mereka akan terbentuk sikap mandiri serta tangguh (survival child) dalam menghadapi segala tantangan kedepan.