DPRD SINJAINews

DPRD Sebut Banjir di Sinjai Sulit Dikendalikan, Solusi Pemda Masih Wacana

×

DPRD Sebut Banjir di Sinjai Sulit Dikendalikan, Solusi Pemda Masih Wacana

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata—Wakil Ketua I Anggota DPRD Kab. Sinjai, Sabir juga menanggapi banjir yang baru-baru ini melanda pusat Kota Kabupaten Sinjai, padahal di ketahui pemerintah daerah telah melakukan kunjungan kerja terkait bagaimana penanganan banjir.

Sabir mengatakan, kunjungan kerja yang dilakukan itu artinya, Pemda melakukan studi banding terkait bagaimana cara pengendalian banjir, namun juga perlu diingat kondisi medan pusat kota Kab. Sinjai itu berbeda.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Kita di sini permukaan air laut dan daratan kota meskipun terbilang kecil, itu menurut beberapa informasi lebih tinggi permukaan air laut dibandingkan dataran kota. Olehnya itu, jika pasang air laut naik kemudian pada saat itu juga terjadi hujan, pasti kota Sinjai akan terendam banjir. Itu pasti terjadi,” sebutnya, di depan Kantor DPRD Kab. Sinjai. Senin, (12/07/2021).

Jika seperti itu kondisi medan kota Kab. Sinjai kata Sabir, tentu muncul pertanyaan yakni, aliran air mengalir ke mana, jika tidak turun ke Kota. Olehnya itu, salah satu solusi yang diambil Pemda adalah melakukan memperbaiki parit.

“Sebenarnya parit-parit itu sudah diperbaiki, namun ketika curah hujan tinggi tetap pasti akan terjadi banjir. Karena ketika terjadi pasang air laut dan terjadi hujan, itu pasti banjir,” katanya.

Sabir kembali menyebut, apalagi menurut informasi dari masyarakat, kondisi medan pusat kota Sinjai, sedikit lebih tinggi permukaan laut dibandingkan kota.

“Alhamdulillah, Pemda sudah memperbaiki parit, namun tetap terjadi banjir. Karena, sulit juga mengatasi banjir di Sinjai, entah bagaimana solusinya. Kemarin itu, terdapat solusi dari bupati sinjai ingin membuat bendungan (Embung) agar terdapat resapan air, namun belum terealisasi lantaran, masih terkendala dengan pembebasan lahan,” tambahnya.

Lebih lanjut Sabir mengungkapkan, terkait bendungan yang dicanangkan Bupati Sinjai, pada dasarnya di tahun 2020 akan dilakukan pembebasan lahan.

“Olehnya itu, seadainya sudah ada pembebasan lahan, tahun ini 2021 sudah dilakukan pembangunan. Namun pada saat laporan pertanggung jawaban belum ada yang terealisasi,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Sabir kembali bilang, sesuai apa yang telah didengar, yakni meskipun program bendungan ini, anggarannya sudah dianggarkan.

“Namun pembangunannya belum terealisasikan karena, antara Pemda dan pemilik lahan belum ada kesepakatan terkait harga,” ucapnya.

Di satu sisi, masyarakat juga tidak bisa dipaksa, jika terdapat ketidaksesuaian harga.

“Sudah ada perencanaan terkait itu. Karena satu-satunya jalan adalah air yang mengalir ke kota, bagaimana caranya bisa dibendung. Agar, tidak turun ke kota. Olehnya itu, tidak ada cara lain selain membuat bendungan, agar dapat membendung debit air yang turun ke kota,” tuturnya.

“Karena katanya jika terjadi hujan, banjir itu mulai dari atas yakni, jalur di depan gedung DPRD, yang kemudian turun ke kota. Olehnya itu, Pemda mencanangkan ingin membuat bendungan,” kuncinya.