BANYUMAS, Suara Jelata— Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, potensi komoditas porang menjadi perhatian. Keseriusan tersebut ditunjukkan oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein dengan mengunjungi Balai Besar Litbang dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) di Bogor beberapa waktu lalu.
Salah satu tujuan dari kunjungan tersebut menurut Bupati Ahmad Husein, adalah ingin mengenal lebih jauh tentang teknologi perbanyakan benih secara kultur jaringan terhadap komoditas porang.
Dikatakan Bupati Banyumas, di daerahnya sudah banyak masyarakat yang menanam porang tapi benihnya masih dari biji jenis bintil atau yang disebut katak.
“Cara ini memerlukan biaya tinggi dan ada masa dormansi, sehingga kalau panen secara serentak itu saya khawatirkan harganya akan jatuh” kata Husein. Senin, (12/07/2021).
Guna meningkatkan percepatan ekonomi serta meminimalkan kerugian di tingkat petani, Bupati Husein bertekad mengembangkan teknologi kultur jaringan.
“Kami bersama Dinas Pertanian akan mengembangkan kultur jaringan. Ini perlu keseriusan dan akan dimulai dengan penandatanganan MoU” sambungnya.
Lebih lanjut Bupati Husein mengatakan, pihaknya telah lama menjajaki teknologi kultur jaringan, bahkan sumber daya manusia dan beberapa fasilitas pun telah disiapkan. Namun kerja sama dengan lembaga penelitian tetap diperlukan agar teknologi tersebut dapat diserap secara maksimal.
Selain teknologi kultur jaringan, Husein juga menunjukkan ketertarikannya terhadap sejumlah varietas unggul yang dihasilkan BB Biogen, seperti kedelai biji besar Biosoy, cabai tahan virus dan produktivitas tinggi Carvi Agrihorti serta beberapa varietas unggul lainnya.
“Untuk saat ini, kita fokus dulu kepada kultur jaringan porang ini. Nanti kalau sudah sukses barulah kita akan kembangkan ke komoditas-komoditas unggul lainnya” lanjutnya.
Sebagai tindak lanjut kunjungan, Bupati mengajak 50 orang yang berminat, untuk mengikuti kursus atau pelatihan pembudidayaan porang.
Bupati mengaku bahwa dirinya sudah pula bertemu dengan pembeli yang untuk ekspor agar proses kontrak jangka panjang dan harga bisa stabil asal pasokan juga dapat dipenuhi.
“Bertanam porang sangat menguntungkan. Teknologi pertanian tidak terlalu sulit, asal punya kemauan pasti bisa” pungkas Ahmad Husein.















