MAKASSAR, Suara Jelata— Setelah tiga hari berturut-turut, sejak tanggal 14-16 Juli 2021, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Zikir dan Doa Bersama yang dilaksanakan oleh semua bidang dalam Lingkup Kanwil, pada Sabtu, (17/07/2021) kembali melangitkan doa yang merupakan puncak dari seluruh rangkaian doa bersama.
Acara yang diinisiasi oleh Kanwil Kemenag Sulsel ini diikuti oleh ribuan partisipan di Live Zoom dan penonton di streaming media sosial Kemenag Sulsel, termasuk para pimpinan dan Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkpimda) Provinsi Sulsel, diantaranya Plt. Gubernur, Ketua DPRD, Kapolda, Pangdam XIV Hasanuddin, Kejaksaan Tinggi serta Tokoh dan Ormas Lintas Agama se-Sulsel dengan konsep Pray From Home atau berdoa dari rumah.
Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Khaeroni dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kegiatan yang mengangkat tema “Ikhtiar Bathin Kemenag Sulsel Untuk Keselamatan Bangsa” dengan Tagar #KemenagSulselBerdoa ini, selain mendoakan warga yang sudah wafat, juga akan mendoakan yang terbaik untuk para pejuang dan garda terdepan dalam melawan Covid-19.
Mereka adalah tenaga kesehatan, aparat keamanan, relawan, masyarakat dan semua yang sudah berjuang dan berkorban untuk mengatasi pandemi ini.
”Doa merupakan ikhtiar batin, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi ini segera usai, bahwa dengan berdoa, kita kuatkan spiritualitas, optimisme, harapan dan keyakinan bahwa kita dapat menghadapi pandemi ini dan kondisi akan segera kembali normal” jelas Khaeroni.
Ikhtiar bathin ini diharapkan mampu menggerakkan kesadaran dan optimisme bersama seluruh lapisan masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan untuk terus mendoakan negeri ini, khususnya Sulsel.
“Sebab kita tidak pernah tahu, dari mulut siapa doa ini diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa” paparnya lagi.
Plt. Gubernur Sulsel, Sudirman Sulaiman dalam arahannya menyampaikan apresiasi positifnya kepada Kementerian Agama Sulsel yang telah berinisiasi memberikan contoh yang baik kepada umat, bahwa diluar usaha lahir yang sudah banyak dilakukan guna mengatasi pandemi, kita juga perlu lebih kuatkan juga usaha bathin berupa doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Sebab, segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini berada dibawah kekuasaan-Nya” kata dia.
Gubernur juga menjelaskan, bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini, antara lain untuk berikhtiar menjaga diri, menjaga keluarga dan menjaga orang lain disekitar kita dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Saya merasa lebih kuat, karena para tokoh agama senantiasa membantu kami untuk menjaga dan mengajak umatnya menumbuhkan sportivitas, solidaritas dalam mengatasi pandemi khususnya di Sulsel ini, mari berpositive thinking bersama, saat ini bukan lagi tempatnya memperbesar perbedaan, tapi mari bergotong royong mengatasi pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan” ungkap Plt. Gubernur Sulsel ini.
Kegiatan doa bersama ini kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin tokoh masing-masing perwakilan agama, yakni yang beragama Islam dipimpin oleh AG. Prof. DR. KH. M. Faried Wajed, Lc, MA, agama kristen oleh Pendeta Adrie O Massie, agama Hindu oleh Pinandita Wayan Nentra, S.Ag, agama Biddha oleh Bhikkhu Silayatano, agama Konghuchu oleh JS. Erfan Sutono dan agama Katolik oleh RD. Paulus Tongli LIC.
Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Sulsel, H. Fathurrahman, usai acara menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam mensukseskan acara tersebut selama 4 hari.
“Semoga kegiatan ini dapat menumbuhkan kekuatan solidaritas bersama untuk bersinergi dan gotong royong dalam menghadapi pandemi, juga diharapkan memberikan kesadaran tentang betapa pentingnya nikmat kesehatan sehingga harus dijaga dengan baik” harapnya.