DAERAHNews

Masjid Al Isyad Kaluara Dipadati Jamaah Untuk Laksanakan Shalat Idul Adha

×

Masjid Al Isyad Kaluara Dipadati Jamaah Untuk Laksanakan Shalat Idul Adha

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata— Perayaan Idul Adha tahun 1442 Hijriah, ratusan jamaah penuhi seisi dan sebagian halaman Masjid Al Irsyad Kaluara yang ada di Jalan Amanagappa, Kelurahan Lappa, Kabupaten Sinjai. Selasa, (20/07/2021).

Warga sekitar masjid berbondong-bondong bersama keluarga untuk melaksanakan Hari Raya Kurban yang penuh kemuliaan, diimami oleh Ustadz Amrullah.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Sebelum melangsungkan shalat, Sirajuddin, selaku Mubaligh menyampaikan tata cara pelaksanaan Shalat Ied Adha mulai dari awal hingga akhir, begitupun dengan ceramah yang diisi oleh Ustadz As Ad selaku Khatib.

Pada kesempatannya, Ustadz As Ad menyampaikan ceramah dimulai dengan membacakan ayat berkaitan dengan ungkapan syukur hamba kepada Tuhan atas nikmat yang diberikan.

“Alhamdulillah itulah kalimat yang sangat sempurna, sebagai kalimat ihtirad pengakuan seorang hamba atas nikmat dan karunia-Nya yang diberikan dan diturunkan untuk kita semua”ungkapnya.

Ia menerangkan, bahwa bentuk kesalehan seorang hamba dengan mengaplikasikan ibadah haji dan ibadah kurban, seperti saat ini yang dilakukan ummat Islam.

“Hari ini jutaan umat Islam di pelosok bumi melakukan ibadah seperti yang kita lakukan saat ini, dengan satu kalimat yang menyatu, sebagai bukti ketaatan kepada Allah SWT. Mungkin saat ini ibadah haji terbatas, tapi sesungguhnya ketaatan, pendekatan dan ketakwaan kepadanya tidak terbatas. Jadi selain kita kuatkan imun kita juga harus kuatkan iman dalam hati kita” jelasnya.

Lebih lanjut, ia bercerita tentang kisah Nabi Ibrahim as dan putranya Ismail as sebagai teladan atau potret yang patut menjadi contoh dalam berjihad di jalan Allah SWT.

“Sebagaimana Nabi Ibrahim as menguatkan imannya yang mencapai ketakwaan dan juga jihad. Kurban Idul Adha berkaitan dengan potret seorang keluarga Nabi Ibrahim as dan putranya Ismail as yang menumbuhkan kesalehan spiritual dan kesalehan sosial. Semua orang bersyukur, semua ummat Islam bergembira dan bercampur rasa haru dan rasa sedih, disaat-saat seperti inilah kita sering diingatkan oleh karib kerabat dan keluarga” katanya penuh antusias.

Kemudian, Ustadz As Ad memberikan wejangan yang membuat sejumlah jemaah terisak, bahwa sesungguhnya hidup didunia hanya tempat persinggahan, sebentar dan manusia akan meninggalkannya.

“Mungkin tahun lalu kita bersama dengan keluarga, mungkin tahun lalu kita bersama dengan orang tua. Tapi hari ini beliau telah mendahului kita menuju alam Baqa. Yang lalu kita masih bersama anak kita tapi mungkin hari ini anak kita telah mendahului, bisa jadi kita dulu kita masih bersama dengan istri dan suami, tapi mungkin nantinya kita juga akan menyusul mereka” ungkapnya penuh haru.

Diakhir, Ustadz As menutup ceramah dengan berdoa yang diikuti oleh jemaah penuh kekhusyukan.