NewsPEMDA SINJAI

ASN di Sinjai Diharap Supporter Komsumsi Beras Premium dari Bulog, Gaji Langsung Dipotong

×

ASN di Sinjai Diharap Supporter Komsumsi Beras Premium dari Bulog, Gaji Langsung Dipotong

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata— Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai, bersama Perum Bulog melakukan rapat sosialisasi pemaparan perum Bulog sebagai penyedia natura beras bagi ASN.

Serta pengenalan beras fortivit sebagai produk pencegahan stunting, di Ruang Pola Kantor Bupati. Kamis, (12/08/2021).

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sinjai, Drs. Akbar mengatakan, penyaluran beras kepada ASN ini, berkaitan dengan arahan Gubernur Sulsel melalui bulog.

“Dengan harapan ASN di daerah termasuk ASN di Kabupaten Sinjai, dapat mengomsumsi beras utamanya beras premium,” jelasnya.

Akbar menjelaskan, sistem pembagian beras ini nantinya, masing-masing OPD atau instansi mencatat jumlah pegawai ASN yang ada di OPD tersebut, setelah itu disampaikan ke Bulog.

“Secara personilifikasi satu orang ASN akan diberikan 10 kg beras premium. Pembayaran ini, nantinya akan bekerja sama dengan Bank Sulselbar. Sehingga, gaji para ASN melalui Bank Sulsel, akan dipotong untuk membayar beras premium ini sebanyak 10 kg per ASN,” paparnya.

Sedangkan untuk harga kata Akbar, belum ada kesepakatan, olehnya itu setelah rapat sosialisasi ini.

Bulog kembali akan melakukan koordinasi kembali ke Pemda, berkaitan dengan harga.

Lebih lanjut Akbar bilang, diharapkan melalui penyaluran beras ini, sedapat mungkin ASN dapat menjadi supporter dalam hal mengomsumsi beras premium yang disediakan oleh Bulog.

Hal itu dimungkinkan tambah Akbar, karena Bulog ini merupakan salah satu badan yang akan menumbuhkan perekonomian di daerah-daerah.

“Sekaligus produksi beras dari petani atau masyarakat dapat tertampung di Bulog. Karena, jika produksi beras masyarakat bagus dan berkualitas tentu Bulog nantinya akan tertarik untuk membeli beras dari masyarakat petani,” ujarnya.

Akbar kembali menjelaskan, pembelian gabah dari masyarakat petani, juga sudah ditentukan harga eceran tertinggi dari pemerintah.

“Olehnya itu, bulog tidak akan bermain monopoli dalam pembelian beras, karena pemerintah telah menentukan harga pembelian beras dari para petani,” ucapnya.

Tentunya tambah Akbar, hasil produksi petani ini akan dikelolah oleh Bulog, kemudian Bulog yang akan menyalurkan ke ASN.

“Sehingga kolaborasi kerja dan kerja sama ini akan kelihatan baik sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan,” tutupnya.