SINJAI, Suara Jelata—Sebuah batang tiang listrik dan jalan mulus selesai di hotmix di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan viral di media sosial.
Pasalnya, tiang listrik tersebut berdiri di tengah badan jalan provinsi poros Botolempangan-Bontokatute Sinjai, Munte Palampang Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (3/8/2021).
Tiang listrik tersebut berdiri kokoh dan tepat berada di tengah badan jalan yang dilalui kendaraan, tepatnya di Dusun Bolalangiri, Kecamatan Sinjai Borong.
Jalan mulus hotmix tersebut tampak menikung, yang belum waktu terlalu lama telah dikerja oleh PT Cahaya Seppang Bulukumba dan saat ini banyak diperbincangkan oleh masyarakat setempat.
Selain itu, juga mengalami kerusakan karena badan jalan yang ada dibawahnya sedang ditimpa tanah longsor.
“Kami terganggu saat lintasi jalan ini pak, karena tiang listrik tertanam di tengah jalan,” kata Haryanto, salah seorang warga asal Kecamatan Sinjai Borong.
Disisi badan jalan terdapat jurang sedalam 50 meter. Jalan ini baru saja dikerjakan oleh PT Cahaya Seppang Bulukumba.
Proyek ini menggunakan sumber anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional APBD Provinsi Sulawesi Selatan.
Sedang total anggaran lebih dari Rp19 miliar. Total nilai anggaran sebesar Rp19.062.235.100 miliar dengan masa waktu pekerjaan 150 hari kerja. Sedang masa pemeliharaan 365 hari kerja.
Proyek jalan tersebut merupakan proyek jalan lanjutan dari tahun lalu yang akan menghubungkan Ambi Desa Botolempangan, Kecamatan Sinjai Barat ke Munte Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba sejauh empat kilometer.
Sedang tahun ini rencana dikerja enam kilometer untuk menyambungkan poros Munte, Palempeng Kabupaten Bulukumba.
Tujuan pekerjaan jalan tersebut untuk memperlancar akses ekonomi tiga daerah di Sulawesi Selatan yakni masyarakat Bulukumba, Sinjai, Malino-Gowa.
Akses ini juga nantinya jika rampung tercepat dari Bira Bulukumba ke Malino Kabupaten Gowa.
Sehingga oleh masyarakat di Bulukumba dan Sinjai sebagai jalur akses wisata Bira-Malino.
Sementara pihak PLN Ranting Sinjai mengungkapkan bahwa tiang listrik tersebut lebih awal ditanam di jalan tersebut saat masih berbentuk jalan tanah sebelum dikerjakan saat ini.
“Terkait jaringan listrik desa ini memang dibangun sebelum pekerjaan jalan, awal tahun 2020 jaringan listriknya selesai,” kata Petugas Lapangan PLN Ranting Sinjai, Ridwan.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada saat pihak pekerja proyek jalan mengerjakan jalan tersebut, mereka tidak menyampaikan permohonan ke PLN agar tiang tersebut dapat digeser.
