AdvetorialNewsPENDIDIKAN

Program Kampus Merdeka Belajar, Prodi Administrasi Publik Fisip UMSi Teliti Polemik Implementasi Program Magang MBKM

×

Program Kampus Merdeka Belajar, Prodi Administrasi Publik Fisip UMSi Teliti Polemik Implementasi Program Magang MBKM

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata—Program studi Administrasi Publik fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah Sinjai melakukan penelitian program Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Dan Purwarupa PTS Ditjen Diktiristek Tahun Anggaran 2021.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Adapun judul penelitian tentang Polemik Implementasi Program Magang MBKM Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sinjai.

“Sesuai dengan kebijakan kementerian pendidikan dan kebudayaan terkait dengan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Ketua peneliti Muhammad Takdir, S. Sos, M. Si.

Sementara ini 6 mahasiswa memprogramkan Magang MBKM di Desa Salohe, Kecamatan Sinjai Timur, kabupaten Sinjai selama 6 bulan.

“Kegiatan mahasiswa tersebut merupakan upaya untuk menambah keterampilan mahasiwa dalam dunia kerja, ” terangnya.

Dalam pelaksanaannya tentunya masih banyak permasalahan permasalah yang terjadi baik bagi mahasiwa dan dosen.

Hasil penelitian tersebut mengungkap beberapa permasalahan yang terjadi pada program studi administrasi public fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Univesitas Muhammadiyah Sinjai salah satunya adalah bagi mahasiswa belum terlalu merespon baik kegiatan MBKM ini.

“Meskipun sebenarnya sudah dilakukan sosialisasi baik dari kementerian maupun di perguruantinggi sehingga kurang mahasiswa yang memprogramkan.,” Bebernya.

Kemudian selanjutnya mahasiswa belum terlalu memahami tentang konfersi nilai dari program MBKM yang di ikuti yang dikonfersikan ke mata kuliah yang susuai dengan kegiatan mereka.

“Permasalahan bagi dosen sesuai dengan hasil penelitian ditemukan bahwa belum adanya standar pembiayaan terkait dengan implementasi magang MBKM ini sehingga akan berpengaruh terhadap insentif dosen pembimbing, ” tuturnya.

Kebijakan Pemerintah terkait dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini sangat bagus karena mahasiswa bisa lebih cepat selesai kemudian banyak pengalaman dan tambahan pengetahuan terkait dunia kerja natinya.

Dia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada ketua LPPM Baharuddin, S.Sos,S.Pd.I.,M. Si selaku kordinator tingkat Universitas UMSi yang banyak membantu dalam penelitian ini.

Penelitian ini beranggotakan Kiki Rasmalasani, S.Sos. M.Si, Hasdinawati, S.Sos., M.Si, Sri Rahayu Juniati, S.Pd., M.Pd dan Zulkifli Arifin, S.Sos., M.Pd.