NewsPENDIDIKAN

Perdana, Ini Alasan DEMA IAIM Sinjai Gelar Sekolah Politik Pergerakan

×

Perdana, Ini Alasan DEMA IAIM Sinjai Gelar Sekolah Politik Pergerakan

Sebarkan artikel ini
Foto: Penerimaan materi pertama Sekolah Politik Pergerakan DEMA. (pict/panpel)

SINJAI, Suara Jelata—Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam (IAIM) Sinjai menyelenggarakan Sekolah Politik Pergeran, yang diadakan di Auditorium H. Amir Said. Sabtu, (08/01/2022).

Israndi, selaku mentri advokasi Dema IAIM Sinjai mengatakan bahwa Mahasiswa dituntut untuk tak hanya memahami persoalan formal akademik. Hal itu dikatakannya, sehingga pihaknya menggelar program yang disingkatnya dengan SPP itu.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Mahasiswa masuk dalam unsur infrastruktur politik sebagai pressure group yakni kekuatan penekan untuk menyalurkan aspirasi dan kebutuhan rakyat,” ungkapnya.

Sementara Astidar, Selaku Presiden Mahasiswa mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang baru pertama kali dilakukan di kampus IAIM.

Foto: Wakil Rektor III IAIM Sinjai, Dr. Muh Anis, M.Hum. foto bersama mahasiswa setelah membuka program SPP DEMA IAIM. (pict/panpel)

“Sekolah politik pergerakan ini yang dilaksanakan tentunya memberikan pemahaman melalui forum ilmiah dengan beberapa materi yang akan diterima nantinya yang tidak hanya berfokus pada wilayah politik saja tetapi juga pada gerakan,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Haerul selaku ketua Majelis permusyawaratan Mahasiswa (MPM) IAIM Sinjai dirinya sangat mengapresiasi kinerja Dewan Eksekutif terkhusus mentri advokasi karna mampu memberikan wadah untuk mahasiswa.

“Dengan adanya sekolah politik memberikan ruang untuk mahasiswa paham rana pergerakan dan politik, dan juga buat tekanan untuk pimpinan kampus agar kiranya memberikan ruang mahasiswa dalam berekspresi,” tutupnya.

Diketahui kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III IAIM Sinjai, dan dihadiri oleh Pengurus DPM, BEM UMSi, dan Ormawa kampus. Sementara itu narasumber dalam kegiatan ini adalah Basri Ali, Abd Rahman dan Ikhwan Nasrun yang diketahui merupakan aktivis senior di Sinjai.