DAERAHNews

Harga Minyak Goreng Melejit, Pelaku UMKM di Sinjai Menjerit

×

Harga Minyak Goreng Melejit, Pelaku UMKM di Sinjai Menjerit

Sebarkan artikel ini
Keripik Singkong Grandpa milik Musdalifah

SINJAI, Suara Jelata— Harga minyak goreng semakin tidak terkendali, rata-rata naik hampir 100 persen. Dampaknya pun tidak hanya dirasakan masyarakat biasa, tapi juga bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM). Kamis, (21/04/2022).

Tingginya harga minyak goreng mengancam keberlangsungan kegiatan usaha pelaku UMKM yang ada di Sinjai. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Musdalifah, pemilik usaha dari Singkong Grandpa di Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Musdalifah mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng membuat produksi usahanya tidak berjalan selama dua bulan, mulai dari terjangkaunya, dibatasi membeli sampai harganya sangat mahal berkisar antara 28.000 sampai 30.000 perliter.

“Saya adalah satu dari banyaknya pelaku UMKM lainnya yang begitu besar merasakan dampak dari kenaikan harga minyak goreng” ucapnya.

Minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan utama untuk usaha, karena digunakan untuk menggoreng keripik singkong dan membutuhkan minyak goreng yang tidak sedikit.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, mau protes juga tidak tahu protes kemana” ungkap Musdalifah.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika saat ini memang ada minyak goreng dengan harga yang lebih mahal, olehnya itu saat ini tidak memproduksi dan mengalami kerugian besar, sehingga para pelanggan sering menanyakan kapan menjual kembali.

“Kami pun tidak dapat berbuat banyak imbas gagalnya pemerintah menekan harga minyak tersebut” keluh Musdalifah.

Dirinya berharap, semoga emerintah dapat kembali menurunkan harga minyak goreng, sehingga dapat kembali normal dalam menjalankan usaha.