NewsPEMDA SINJAI

Mesjid Megah Islamic Centre, Perhatian Bupati Sinjai Pengembangan Syiar Islam

×

Mesjid Megah Islamic Centre, Perhatian Bupati Sinjai Pengembangan Syiar Islam

Sebarkan artikel ini

Sinjai, Suara Jelata—Salah satu komitmen Bupati Sinjai dibawah nahkoda Andi Seto Gadista Asapa (ASA) adalah bidang keagamaan, termasuk diantaranya merampungkan pembangunan Mesjid Islamic Centre di Tanassang, Kecamatan Sinjai Utara. Senin, (24/4/2022).

Penyelesaian Masjid Islamic Center ini memang merupakan salah program unggulan di bidang keagamaan yang dicetuskan Bupati Sinjai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Sebelumnya Bupati ASA memang menargetkan pembangunan Masjid Islamic Center rampung di tahun 2021 kemarin, dan bahkan pemanfaatannya sudah mulai difungsikan untuk kegiatan ibadah shalat sejak awal tahun 2020 lalu.

Mesjid yang sudah berdiri megah ini diperuntukkan untuk pengembangan syiar islam Kabupaten Sinjai.

Masjid yang digagas oleh Mantan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa pada tahun 2008 ini secara total menelan anggaran berkisar Rp. 40 miliar lebih.

“Kita berharap mesjid ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Sinjai baik untuk kegiatan keagamaan seperti pusat kajian islam, tempat manasik haji maupun kegiatan sosial lainnya untuk kemaslahatan umat,” kata Bupati ASA.

Selain menjadikan masjid ini sebagai tempat ibadah dan pusat kajian keagamaan, Bupati ASA ingin menjadikan masjid ini sebagai tempat wisata religi.

Sementara itu salah satu Warga Kecamatan Sinjai Utara, Faiz M, menuturkan apresiasinya atas komitmen Bupati Sinjai dalam pengembangan keagamaan.

“Alhamdulillah kita patut bersyukur karena masjid ini sudah bisa rampung dan dipergunakan jemaah untuk kegiatan keagamaan, kita mesti berbangga sudah punya mesjid yang megah di Bumi Panrita Kitta yang kita cintai ini,” terangnya.

Berbagai program unggulan juga dicetuskan ASA, seperti melahirkan penghafal Alqur’an tiap tahun, bantuan dana hibah bagi pesantren, bantuan rehabilitasi masjid, pemberian insentif bagi petugas keagamaan hingga yang teranyar melahirkan 2 tahfiz setiap desa.