KUDUS JATENG, Suara Jelata – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (PMKM) Prima Indonesia Kudus melakukan kegiatan sosial donor darah dan pelatihan hidroponik. Dua kegiatan tersebut terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya, Sabtu (02/07/2022).
Kegiatan positif tersebut digelar di Taman Krida, Wergu Wetan, Kudus. Tampak kegiatan cukup direspon masyarakat, sehingga kegiatan dihadiri banyak peserta.
Ketua DPC PMKM Kudus, Bairo mengatakan pada awalnya kegiatan tersebut diperuntukkan anggota. Namun melihat antusias peserta dan berbagai pertimbangan, maka kegiatan dilaksanakan terbuka untuk umum.
“Kami mengapresiasi antusias masyarakat dalam kegiatan sosial ini. Maka kegiatan kami buka untuk umum, dan tidak dipungut biaya alias gratis ” kata Bairo dalam sambutannya.
Bairo menandaskan, mencari ilmu itu penting dan tanpa mengenal usia. Melalui kegiatan donor darah dan pelatihan hidroponik peserta dapat bersinergi dalam bidang kesehatan dan hal budi daya berkebun.
“Walaupun sebagian dari kita adalah pelaku usaha, namun dapat bersinergi dengan kesehatan. Di mana sebelum mampu memberi sumbangan berupa dana, paling tidak hari ini kita bisa menyumbangkan darah untuk orang yang membutuhkan melalui donor darah,” tandas Bairo.
Dalam pelatihan hidroponik kali ini, dihadirkan narasumber Heri Purwanto owner Wijoyo Hydroponics Farm. Dalam paparannya, Heri memberikan teori serta praktik berhidroponik.
“Saya mengajak semua peserta yang hadir untuk mempraktikkan cara berhidroponik yang benar,” ujar Heri.
Ditegaskan Heri, pihaknya ingin melakukan pelatihan secara nyata, bukan sekedar mengupas teori, tetapi disertai praktik nyata. Sehingga akan lebih tepat.
“Karena di sini saya bukan katanya, tetapi saya pelaku langsung dalam berhidroponik. Apabila kita memiliki lahan yang sempit, maka kita masih bisa menanam sayuran tanpa media tanah,” tegasnya.
Dalam pelatihan tersebut Heri membawa semua media tanam yang diperlukan. Peserta pelatihan bisa melihat langsung praktiknya, bertanya jawab, serta mempraktikkan ilmu langsung di tempat pelatihan.
“Dengan demikian, ilmu yang terserap dan dipahami peserta menjadi lebih banyak dan lengkap,” tandas Heri Purwanto.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kudus, sekaligus Penasihat PMKM memberi motivasi dan dorongan kepada anggota PMKM khususnya. Dikatakan Tika, kunci dari organisasi adalah pergerakan, sehingga ketika ada pergerakan maka organisasi itu akan jalan.
“Kemudian miliki keyakinan yang kuat. Di mana kita mau usaha di situ pasti ada rezeki,” tegas Tika.
Diungkapkan, dia tidak ingin ketika hari ini dapat ilmu lalu berhenti di situ saja. Sehingga dua meminta para anggota untuk menciptakan inovasi setiap hari demi kemajuan.
“Saya berharap PMKM bisa menjadi kearifan lokal, produk wisata edukasi yang dilirik daerah lain. Sehingga perlu adanya terobosan-terobosan baru dan bersinergi positif di segala bidang,” pungkas Tika memberi motivasi. (Iwan)