BeritaDAERAHTravels

Warga Genito Ungkapkan Rasa Syukur Lewat Tradisi Manten Tembakau

×

Warga Genito Ungkapkan Rasa Syukur Lewat Tradisi Manten Tembakau

Sebarkan artikel ini
Warga lereng Gunung Sumbing memadati Sendang Piwakan di Dusun Gopaan Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang mengikuti tradisi Manten Tembakau, Selasa (13/09/2022). (foto: Iwan SJ)

MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Berbagai cara masyarakat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan kesejahteraan dan kemakmuran. Salah satunya dilakukan warga Dusun Gopaan, Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, yaitu dengan melaksanakan tradisi Manten Tembakau atau pernikahan tembakau, Selasa (13/09/2022).

Tampak para warga membawa pohon tembakau dan sesaji, serta gunungan berisi palawija mengelilingi Sendang Piwakan di Dusun Gopaan. Diiringi suara gamelan mengalun perlahan, penanda prosesi ritual Manten Tembakau segera dimulai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Sepasang remaja berbaju adat di tangannya membawa tanaman tembakau yang segera dinikahkan. Tembakau laki-laki dengan nama Kiai Pulung Soto dan tembakau perempuan Nyai Srintil.

Sepasang remaja berbaju adat di tangannya membawa tanaman tembakau yang segera dinikahkan. (foto: Iwan SJ)

Lantas mereka berjalan beriringan membawa kedua tanaman tembakau, dan arak-arakan berhenti di Sendang Piwakan, tempat ritual ini berlangsung. Di sekitar Sendang Piwakan, terlihat warga telah memadati lokasi.

Sejak pagi hari, warga dusun di lereng Gunung Sumbing ini telah membawa tumpengan dan aneka lauk pauk. Sebagai persembahan yang diletakkan di pesanggrahan Sendang Piwakan.

Pada prosesi selanjutnya, dua buah tanaman tembakau di tangan sepasang remaja tersebut dijadikan satu, kemudian dicelupkan ke mata air Sendang Piwakan. Pimpinan ritual terus membaca mantra sambil menaburkan kembang ke dalam air sendang.

Dengan demikian prosesi ritual pernikahan tembakau telah usai. Kegiatan dipungkasi dengan berdoa bersama dilanjutkan makan bersama di lokasi acara.

Menurut Kepala Desa Genito Transmantoyo, tradisi Manten Tembakau telah dilaksanakan turun-temurun oleh masyarakat petani tembakau di desanya sejak puluhan tahun silam.

“Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan kepada Tuhan agar diberi kesejahteraan dan kemakmuran. Sekaligus untuk melestarikan alam terutama sumber mata air Sendang Piwakan ini,” katanya usai acara.

Trasmantoyo menuturkan, pernikahan tembakau merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap bulan Sapar menurut penanggalan Jawa atau disebut tradisi Merti Desa.

“Tradisi ini dilakukan secara turun temurun, selain sebagai wujud syukur, tradisi ini juga menjadi melestarikan budaya Jawa dari leluhur.

Dalam tradisi Manten Tembakau ini, masyarakat juga membuat gunungan dari hasil bumi. Di akhir ritual, gunungan tersebut diperebutkan warga masyarakat yang telah hadir sejak pagi tadi. (Iwan)