BeritaDAERAH

Diduga Alami Depresi, Seorang Pria di Paguyangan Brebes Ditemukan Tewas Gantung Diri

×

Diduga Alami Depresi, Seorang Pria di Paguyangan Brebes Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sebarkan artikel ini

BREBES JATENG, Suara Jelata – Seorang pria warga Dukuh Karanganyar/Tuban, Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ditemukan tewas menggantung. Diduga pria tersebut tidak tahan menghadapi problem rumah tangga kemudian nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri, Selasa (04/10/2022).

Petugas Polsek Paguyangan memasang garis polisi di rumah korban, Warip. (foto: Olam)

Korban yang diketahui bernama Warip (48), ditemukan tak bernyawa dengan kondisi menggantung pada tali jemuran yang diikatkan pada galang bambu di dalam rumahnya, pada pukul 07.30 WIB.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh Warsono (57) kakak korban, yang saat itu mencari korban bersama seorang tamu, namun ditemukan korban sudah tidak bernyawa dalam posisi menggantung. Spontan keduanya menjerit sehingga Warga lain pun akhirnya berdatangan dan melihat kondisi korban yang masih menggantung.

Menurut Warsono, korban dengan istrinya Wutuh (42) sudah lama pisah ranjang dan istrinya pulang ke rumahnya di Dukuh Gir Batu, Desa Taraban. Karena sudah lama pisah korban bermaksud melepas rindu kepada istri dan anak, tetapi ketika mendatangi istrinya, korban palah diusir.

“Semalam (Senin, 03/10/2022) adiknya curhat bahwa dirinya habis menemui anak dan istrinya. Tapi ketika sampai di rumahnya malah diusir,” tutur Warsono.

Petugas dari Polsek dan Koramil Paguyangan, begitu mendapat laporan warga langsung ke lokasi kejadian.

Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto, S.I.K., M.Si melalui Kapolsek Paguyangan Iptu Kasam, S.H. membenarkan adanya peristiwa tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukannya bersama petugas medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada korban.

Dugaan kuat korban meninggal karena gantung diri. Pihak keluarga juga telah menerima kejadian itu dan tidak ingin dilakukan autopsi pada korban dan membuat pernyataan bermeterai.

“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga menerima atas kejadian itu dan membuat pernyataan bermeterai,” ujarnya.

Diperoleh informasi, sebelum mengakhiri hidupnya, korban pernah gagal mencalonkan diri sebagai Kepala Desa dan setelah itu ada problem dalam rumah tangganya. Korban diduga mengalami depresi dan putus asa. (Olam)