BeritaDAERAHPENDIDIKAN

SMK Wisudha Karya Kudus Gelar Workshop Penguatan Karakter Berbasis Mindset

×

SMK Wisudha Karya Kudus Gelar Workshop Penguatan Karakter Berbasis Mindset

Sebarkan artikel ini
Bunda Genre Kudus, Mawar Hartopo, menyampaikan materi dalam Workshop Penguatan Karakter Berbasis Mindset, digelar di Aula SMK Wisudha Karya, Rabu (05/10/2022). (foto: Humas Pemkab Kudus/Alamsyah)

KUDUS JATENG, Suara Jelata – Sebanyak 130 siswa SMK Wisudha Karya, Kudus Jawa Tengah mendapat materi tentang pembentukan karakter, pencegahan perundungan, dan generasi berencana. Materi diterima dalam Workshop Penguatan Karakter Berbasis Mindset bersama Bunda Genre Kudus, Mawar Hartopo, digelar di Aula SMK setempat, Rabu (05/10/2022).

Mawar Hartopo sebagai narasumber menyampaikan bahwa dunia kerja tidak hanya membutuhkan keterampilan, namun harus dibarengi dengan budi pekerti yang baik. Dari situlah pendidikan karakter mulai ditanamkan di sekolah, sejak usia dini hingga remaja.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Dirinya memperjelas, bahwa pendidikan karakter bukan hanya untuk dipelajari tetapi juga diterapkan pada perilaku sehari-hari.

“Anak muda harus berkarakter untuk menjadi generasi yang mampu bersaing. Apalagi siswa SMK yang memang disiapkan untuk dunia kerja, selain terampil juga harus berakhlak mulia dan religius,” tuturnya.

Dirinya juga menyinggung soal pencegahan perundungan atau bullying yang bisa terjadi di mana saja dan kepada siapa saja, termasuk di lingkungan sekolah. Dari sinilah peran guru sangat diperlukan, terutama dalam menangani bullying di sekolah.

Untuk itulah melalui workshop seperti ini, dia berharap sosialisasi tentang bullying serta dampaknya bisa menumbuhkan rasa pertemanan dan siswa-siswa untuk saling menyayangi satu sama lain tanpa adanya permusuhan.

“Perlu adanya upaya pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di sekolah. Tujuannya adalah menerapkan disiplin positif sebagai salah satu cara untuk mengajarkan peserta didik agar bertanggung jawab atas tindakannya, menghormati diri sendiri dan orang lain,” pesannya.

Sebagai Bunda Generasi Berencana (Genre), Mawar Hartopo juga mengajak para remaja untuk menyiapkan masa depan dengan matang. Membangun masa depan yang cemerlang bisa diawali dengan menghindari perilaku negatif. Remaja perlu menghindari dan mengetahui bahaya penggunaan narkoba dan seks bebas yang bisa mempunyai dampak dalam jangka panjang.

“Membentuk generasi muda semakin terencana, makanya jangan ada penggunaan napza atau obat-obatan terlarang, jangan seks bebas dan pernikahan dini. Ini demi masa depan semuanya,” tuturnya.

Kepala SMK Wisudha Karya, Fakhrudin, mengatakan bahwa workshop bertujuan untuk menguatkan karakter peserta didik untuk menghadapi dunia kerja. SMK menjadi lembaga pendidikan yang dituntut untuk mencetak generasi siap kerja di tengah pesatnya perkembangan kebutuhan sumber daya manusia.

Maka dari itu generasi yang berkarakter dan cerdas menjadi syarat mutlak dalam membangun masa depan yang cerah.

“Penguatan karakter kepada 130 peserta mewakili dari 1.766 peserta didik yang ada di tempat kami. Kami memberikan yang terbaik dari sisi layanan pendidikan, karena SMK banyak diharapkan kualifikasi kompetensi tenaga kerja di Indonesia,” ujarnya.

Salah satu siswa, Firmansyah dari jurusan Teknik Elektronika memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali pengetahuan dalam pengembangan karakter. Dengan bertanya secara langsung ke narasumber, ia mengaku mendapat motivasi tambahan untuk mengenyam pendidikan dengan sungguh-sungguh.

“Motivasi dari Bunda Genre untuk menjaga nama baik almamater dengan berprestasi dan juga berakhlak baik,” katanya. (Als)