BeritaHUKRIMSosial

Greenpeace Indonesia dan SBMI Gandeng B2P3 Brebes Gelar Nobar “Before You Eat”

×

Greenpeace Indonesia dan SBMI Gandeng B2P3 Brebes Gelar Nobar “Before You Eat”

Sebarkan artikel ini
Diskusi usai nobar film “Before You Eat” oleh Greenpeace Indonesia dan SBMI Gandeng B2P3 Brebes, Jumat (21/10/2022). (foto: Olam)

BREBES JATENG, Suara Jelata – Nasib Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di kapal-kapal ikan asing di laut lepas tak senikmat hasil tangkapan mereka yang tersaji di restoran-restoran mahal. Demikian pula kekerasan dan nasib yang dialami para ABK asal Indonesia di kapal-kapal ikan asing di laut lepas itu.

Bahkan, kekerasan fisik, jam kerja yang panjang, makanan yang tidak layak, sakit tanpa pengobatan hingga berujung kematian kerap mereka alami. Semua itu menumbuhkan keprihatinan berbagai pihak.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Sebagai langkah kepedulian terhadap nasib para ABK tersebut, Greenpeace Indonesia bersama Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menggandeng Badan Buruh Pekerja Pemuda Pancasila (B2P3) melaksanakan diskusi. Serta Nonton Bareng (Nobar) film “Before You Eat”. yang menceritakan bagaimana eksploitasi yang dialami para ABK, Jumat (21/10/2022).

Dalam tayangan film, digambarkan para ABK sejak sebelum berangkat, selama di kapal, hingga tiba kembali di Tanah Air. Beberapa gambar bahkan direkam langsung oleh para ABK menggunakan telepon seluler mereka.

Para ABK juga berbagi kisah perjuangan menuntut hak mereka dan rekan-rekan mereka yang meninggal karena sakit, hingga dilarung ke laut tanpa persetujuan keluarga.

“Kekerasan yang dialami, kontrak kerja yang tidak jelas, dan muslihat agen-agen perekrutan serta prosedur pengiriman ABK yang sumir, membuat praktik ini disebut sebagai ‘perbudakan modern’, “terang Afdillah dari Greenpeace Indonesia.

Sementara itu, Majid Ketua B2P3 Kabupaten Brebes, Azmi A. menyatakan bahwa film “Before You Eat” membuka mata tentang apa yang terjadi di atas kapal penangkap ikan. Carut marutnya proses pengiriman tenaga kerja, juga tentang penangkapan ikan berlebihan. Serta penangkapan spesies yang dilindungi melalui praktik IUU-Fishing Illegal Unreported-Unregulated Fishing (perikanan ilegal, tidak dilaporkan, tidak diatur).

“Setelah menonton film ini, kita akan berpikir dua kali sebelum menyantap aneka hidangan laut yang tersaji di atas meja, fisik, jam kerja yang panjang, makanan yang tidak layak, sakit tanpa pengobatan hingga berujung kematian kerap mereka alami,” jelas Azmi yang dikenal sebagai aktivis kemanusiaan.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Brebes Wahyudin Noor Aly atau dikenal Goyud, sangat mengapresiasi kegiatan Nobar “Before You Eat” yang menceritakan tentang kisah memilukan para ABK Indonesia.

“Untuk memberikan pemahaman juga kepedulian kita, masyarakat, pemerintah dan pengusaha kapal perikanan (Minning Agency). Agar lebih memanusiakan dan menyejahterakan pekerja ABK,” kata Goyud.

Dijelaskan juga oleh Sekjen DPP SBMI Bobi Anwar Maarif, menurutnya, Brebes adalah daerah nomer dua terbanyak se-Indonesia yang dilaporkan tentang adanya “perbudakan modern”, kejahatan luar biasa yang menimpa  pekerja ABK Indonesia di kapal asing. (Olam)