BeritaDAERAHEntertainment

Dalam Guyuran Hujan, Lasem Street Fest Tetap Berlangsung Meriah

×

Dalam Guyuran Hujan, Lasem Street Fest Tetap Berlangsung Meriah

Sebarkan artikel ini
Lasem Street Fest Kabupaten Rembang diramaikan dengan bazar produk UMKM, clothing, street art, karnival, musik, pembacaan puisi dan lain sebagainya, Minggu (23/10/2022) sore hingga malam. (foto: KominfoRbg/Als)

REMBANG JATENG, Suara Jelata – Hujan mengguyur Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Minggu (23/10/2022) sore hingga malam. Namun cuaca itu tak menyurutkan antusias para pegiat seni dan warga untuk memeriahkan Lasem Street Fest.

Kegiatan tersebut digelar di salah satu desa di Kota Pusaka Lasem, tepatnya di ruas jalan Gambiran Desa Soditan, sebelah timur Lawang Ombo. Dalam event itu, diramaikan dengan bazar produk UMKM, clothing, street art, karnival, musik, pembacaan puisi dan lain sebagainya.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Mutaqin, menambahkan Lasem Street Fest terselenggara berkat kerjasama dengan legislatif dan dari keinginan masyarakat. Event tersebut juga sebagai wujud kepedulian terhadap seniman, budayawan dan pelaku UMKM agar bisa menampilkan potensi dan produknya.

“Kegiatan semacam ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat kabupaten Rembang. Muaranya tentu agar masyarakat rembang lebih sejahtera,” tuturnya.

Lebih lanjut Mutaqin menuturkan Desa Soditan merupakan desa yang dekat dengan penataan Kota Pusaka, sehingga harus menyiapkan diri. Segala potensinya akan lebih baik dikembangkan termasuk seni budayanya yang bisa menarik wisatawan.

“Adanya kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk promosi destinasi wisata. Dengan adanya event seperti ini tentu mampu mengumpulkan banyak orang yang multiplayer efeknya bisa dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Anggota Komisi III DPRD Rembang Anjar Krisnawan sangat mendukung kegiatan Lasem Street Fest. Pasalnya event itu menjadi wadah dikumpulkannya pegiat seni dan pelaku UMKM yang ada di Lasem.

Menurutnya di Lasem memiliki banyak spot yang mendukung, seperti di Desa Karangturi dengan Festival Tembok Dhuwur-nya. Kemudian bagian barat di komplek Masjid Jami’ Lasem, Alun-Alun Lasem itu sendiri dan tempat wisata Pantai Caruban, Layur dan Binangun.

Acara Lasem Street Fest yang digelar di timur Lawang Ombo dan dekat dengan pemukiman berarsitek Tionghoa dan rumah Jawa serta Pondok Pesantren ini juga bisa menjadi spot berkumpulnya warga.

“Jika antusiasme masyarakat cukup tinggi maka memungkinkan kegiatan semacam ini rutin digelar. Kita lihat antusias warga, bisa diadakan selapan sekali, satu bulan sekali. Biar keramaian di sini (Lasem-red) terpecah, ow di sana ada ini, di situ ada itu, dan sebagainya,” ujarnya.

Disebutkan Anjar, sejumlah desa seperti Soditan, Karangturi, Babagan, Gedongmulyo mempunyai beragam potensi.

“Sejumlah desa itu warganya perpaduan Jawa, Tionghoa dan kalangan santri. Mudah-mudahan ke depannya bisa digelar rutin, bisa saling mendukung,” pungkasnya. (Als)