MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Komitmen bersama dalam rangka peningkatan percepatan penurunan stunting dan keluarga risiko stunting di Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang ditandatangani. Kegiatan dilakukan usai kegiatan Loka Karya Mini Lintas Sektor Kecamatan Windusari di RM Latar Ombo, Banjarsari, Windusari, Kamis (27/10/2022).
Kegiatan dihadiri oleh Camat Windusari Drs. Tito Lestianto, M.M., Kapolsek Windusari AKP Sutarman, Danramil 04/Windusari diwakili Serma Suripto, Kepala KUA, Korwil Disdikbud, para Kades se-Kecamatan Windusari. Juga Kepala Puskesmas Windusari drg. Rury Suryani, Ketua TP PKK Windusari, Pendamping Desa, dan staf lintas sektor (Linsek).

Kegiatan dihadiri pula Teguh Santoso, S.Sos dari Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang.
Dalam kesempatan itu, Kepala Puskesmas Windusari drg. Rury Suryani menguraikan siklus penyebab kondisi fluktuatif angka stunting di Windusari. Pendukung timbulnya angka stunting yaitu Ibu Hamil, Bayi, Baduta, dan Balita. Di mana 96% sasaran
dihitung dan diinput, hasilnya Windusari merupakan wilayah yang memiliki angka stunting tertinggi di Kabupaten Magelang.
“Sehingga harus ada komitmen bersama untuk menekan atau menurunkan angka stunting di Kecamatan Windusari. Berbagai upaya telah kita lakukan dan akan terus berlanjut dengan komitmen bersama-sama semua sektor,” kata drg. Rury.
Rury menyebutkan salah satu cara mencegah stunting adalah memberikan asupan gizi cukup. Baik pada ibu hamil maupun pada baduta dan balita, atau pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Pencegahan stunting ini juga mendukung perkembangan otak anak terutama di usia 0-2 tahun,” ujarnya.
Selanjutnya Camat Windusari Tito Lestianto menyampaikan hal-hal terkait kesepakatan dalam program pemberian asupan gizi yaitu penambahan asupan protein hewani bagi anak penderita stunting. Program disepakati untuk bulan November dan Desember dengan dana dari Pemerintah Desa menurut jumlah anak stunting di desa masing-masing.
“Program ini kita jalankan dengan pemantauan dan pelaporan secara intensif,” ujar Camat Tito.
Camat Windusari juga berpesan agar pihak sekolah dan masyarakat memperhatikan kantin-kantin sekolah dan warung di sekitar.
“Sebelum membeli, pastikan makanan yang dijual merupakan makanan sehat, higienis, bergizi, dan tertutup atau terbungkus sehingga terjamin kebersihannya,” pungkas Camat Windusari. (Iwan)