BeritaNasionalPENDIDIKAN

SMA Negeri 1 Maos Cilacap Berjaya di Ajang IEYI Tahun 2022

×

SMA Negeri 1 Maos Cilacap Berjaya di Ajang IEYI Tahun 2022

Sebarkan artikel ini
Hazel Rajendra Althaaf Geodikla, Nafisah Nurhayati dan Edi Mustofa Yulianto meraih medali perak di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) Tahun 2022. (foto: KominfoCilacap/Olam)

CILACAP JATENG, Suara Jelata – Sebanyak 15 Tim Delegasi Indonesia berkompetisi di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) Tahun 2022 yang diselenggarakan di Taiwan. 15 Tim Delegasi Indonesia tersebut dalam naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan hasil yang cukup memuaskan.

Di antaranya 2 tim dari SMA Negeri 1 Maos Cilacap yang turut menyumbangkan 2 Medali Perak dalam ajang bergengsi ini. Yaitu Smart Floating Trush atas nama Kis Rindiana Subroto, Novita Dian Susilowati dan Dyanti Arisa Nurrizki. Kemudian Jatrophine Filter atas nama Edi Mustofa Yulianto, Nafisah Nurhayati dan Hazel Rajendra Althaaf Geodikla.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kabar gembira tersebut disampaikan pihak sekolah SMA Negeri 1 Maos pada Selasa (01/11/2022).

Diterangkan, IEYI diikuti oleh berbagai Negara, di antaranya Rusia, Belarusia, India, Italia, Jepang, Singapura, Hongkong, China, Taiwan, Indonesia dan lain-lain. IEYI merupakan agenda tahunan dalam hal kompetisi ilmiah remaja internasional untuk mendorong inovasi dan penemuan.

“Serta sebagai ajang pameran internasional tahunan terkait penemuan kreativitas anak muda,” terang Kepala SMA Negeri 1 Maos, Dra. Musripah, M.M.Pd.

Sebagai informasi, melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kompetisi ilmiah International Exhibition for Young Inventors (IEYI) Tahun 2022, SMA Negeri Maos Cilacap Jawa Tengah berkesempatan mewakili Indonesia untuk mengikuti kompetisi Ilmiah bergengsi yang berlangsung dari tanggal 1 Juli sampai 1 November 2022 secara daring dikarenakan masih pandemi Covid-19.

Kis Rindiana Subroto, Novita Dian Susilowati dan Dyanti Arisa Nurrizki mengembangkan sebuah tempat sampah yang aman dari risiko diberantakkan oleh banjir, yaitu tempat sampah terapung. Invensi ini masuk dalam kategori teknologi ramah lingkungan.

Penemuan ini dilatarbelakangi pemindahan ibukota negara ke wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara yang notabene termasuk daerah yang berpotensi banjir (CNN Indonesia, 30/08/2019). Potensi banjir yang tinggi memungkinkan terjadinya ledakan sampah yang hanyut terbawa arus air akibat luapan air sungai dan sejenisnya.

Sedangkan Edi Mustofa Yulianto, Nafisah Nurhayati dan Hazel Rajendra Althaaf Geodikla mengembangkan pemanfaatan daun tanaman Jarak Cina sebagai filter asap knalpot.

“Filter ini untuk meredam polusi udara akibat tingginya polusi udara yang dihasilkan oleh knalpot kendaraan yang mengakibatkan munculnya berbagai penyakit saluran pernafasan,” ujar Musripah. (Olam)