BeritaDAERAH

Masyarakat Perlu Waspadai Kebakaran Akibat Sambaran Petir

×

Masyarakat Perlu Waspadai Kebakaran Akibat Sambaran Petir

Sebarkan artikel ini
Sebuah gudang mebel di Desa Ngabul RT 02/ RW 01, Kecamatan Tahunan, terbakar dipicu akibat sambaran petir pada aliran listrik, Rabu (02/11/2022) siang. (foto: DiskominfoJepara/Als)

JEPARA JATENG, Suara Jelata – Masyarakat diminta agar tak lengah dalam mencegah kebakaran, salah satunya yang dipicu akibat sambaran petir. Sehingga perlu adanya antisipasi, seperti melengkapi bangunan dengan sistem proteksi berstandar.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Jepara, Akhmad Junaidi, meminta masyarakat agar tak lengah dalam mencegah kebakaran, salah satunya yang dipicu akibat sambaran petir. Oleh sebab itu perlu adanya antisipasi, seperti melengkapi bangunan dengan sistem proteksi berstandar.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Imbauan tersebut disampaikan Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Jepara, Akhmad Junaidi, guna mencegah kejadian kebakaran. Seperti peristiwa yang menimpa sebuah gudang mebel di Desa Ngabul RT 02/ RW 01, Kecamatan Tahunan, 2 November 2022, siang. Musibah itu dipicu akibat sambaran petir pada aliran listrik.

“Kami turut prihatin, dan kami menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih waspada,” ujar Junaidi melalui sambungan telepon, Rabu (02/11/2022) sore.

Menurut dia potensi kebakaran tetap harus diwaspadai sebab tak terpengaruh oleh musim hujan. Terutama di kawasan permukiman akibat komponen kelistrikan, seperti instalasi yang tidak sesuai kapasitas hingga melebihi usia pemakaian.

“instalasi listrik harus standar, sehingga tak terjadi korsleting, dan bisa menyebabkan kebakaran,” tuturnya.

Musibah kebakaran di Jepara, lanjut Junaidi, rerata menimpa gudang oven pengering kayu tradisional. Di antara penyebabnya adalah kelebihan temperatur ditambah kurangnya pengawasan.

Di samping itu, masyarakat juga diminta berhati-hati saat membakar sampah, sebab aktivitas ini juga kerap memicu kebakaran. Oleh karenanya perlu kesadaran kolektif dari masyarakat untuk bisa menjaga lingkungan masing-masing.

“Perlu memperhitungkan kondisi sekitar, agar tidak merambat,” imbaunya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Damkar Najamuddin Eka, membenarkan kebakaran kala itu disebabkan oleh sambaran petir pada aliran listrik. Ia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Sebanyak empat armada mobil penjinak api dikerahkan, dan rampung dipadamkan pada pukul 15.00 WIB.

“Teratasi, tak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir 800 juta rupiah,” katanya.

Kepada para pengusaha pemilik bangunan tinggi, pihaknya meminta agar melengkapi dengan alat penangkal petir sesuai standar yang ditentukan.

“Jaringan penangkal petirnya dijauhkan dari jaringan listrik, biar tidak memicu korsleting,” terangnya.

Selain itu, juga menyediakan alat pemadam dengan didukung SDM yang paham menangani kebakaran. Dengan terpenuhinya elemen-elemen tersebut, maka akan bisa meminimalisir besarnya api. (Als)