DAERAHOlahragaPROFIL

Bayu Saputra, Santri Asal Batang Ini Wakili Jateng ke Ajang Porsadin Tingkat Nasional

×

Bayu Saputra, Santri Asal Batang Ini Wakili Jateng ke Ajang Porsadin Tingkat Nasional

Sebarkan artikel ini

BATANG JATENG, Suara Jelata Bayu Saputra adalah salah satu santri Madrasah Diniyah (Madin) Matholi’ul Huda Desa Adinuso, Kecamatan Sunah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Santri ini berhasil mewakili Kabupaten Batang dalam ajang Porsadin (Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Diniyah) yang akan digelar di Kota Bandung, Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Kepala Madin Matholi’ul Huda, Ustadz Abdul Cholik, saat berkunjung ke rumah Bayu di Dukuh Donorojo, Desa Adinuso RT 02 RW 04, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jumat (02/12/2022). Disampaikan, Bayu memenangi lari jarak pendek (sprint) 60 meter di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Abdul Cholik menceritakan, Dik Bayu ini merupakan sosok yang pendiam. Sebelumnya ia tidak pernah diikutkan lomba apa pun baik di sekolah formal maupun non formal. Karena banyak orang belum memahami bakat anak pendiam ini, hingga akhirnya dipilih Madrasah Diniyah Matholi’ul Huda Adinuso untuk mewakili lomba lari tingkat kecamatan.

Saat berlaga di kecamatan, sungguh mengagetkan, karena saat babak penyisihan dan babak final meraih juara satu dengan jarak yang begitu jauh dengan peserta lomba yang lainnya.

“Decak kagum Dewan Asatidz berlanjut saat berlaga di tingkat kabupaten. Anak Bapak Slamet ini kembali meraih Juara 1 tanpa perlawanan yang sengit,” bebernya penuh haru.

Lebih lanjut, Abdul Cholik menjelaskan, ajang Porsadin kembali digelar untuk tingkat provinsi pada awal bulan November 2022 di Kudus. Kala itu cabang lomba lari dilaksanakan di Stadion Sepak Bola Wergu Wetan, Kudus.

“Banyak peserta lomba yang secara kasat mata jauh diatas Dik Bayu. Mereka didampingi oleh keluarga, official, bahkan rekan-rekan klub lari mereka. Sedangkan Dik Bayu hanya ditemani seorang ustadz dari madrasahnya,” ungkapnya.

Bayu Saputra, meski terlahir dari keluarga yang serba pas-pasan, namun hal itu tidak mematahkan semangatnya. Pada hari berlangsungnya lomba, ayahnya (Slamet), juga harus berangkat bekerja, karena selain Bayu, Slamet harus menghidupi 4 anaknya.

Sementara ibunya sampai hari ini, bekerja di Ibu Kota sebagai Asisten Rumah Tangga. Kondisi seperti itu pun mampu memberikan semangat tersendiri bagi Bayu Saputra untuk pulang membawa mendali juara. (Rozim)